Terobosan Baru Pengobatan Diabetes

Terobosan Baru untuk Pengobatan Diabetes Sudah Ditemukan. Dalam beberapa dekade, ilmuwan masih tidak percaya tentang bagaimana insulin melekat kan dirinya pada reseptor - reseptor yang ada pada dinding sel untuk mengambil gula dari darah lalu mengubahnya menjadi energi.

Saat ini, mereka telah menemukan jawabannya. Tim riset internasional yang dipimpin ilmuwan dari Walter and Eliza Hall Institute (WEHI) di Melbourne menangkap gambar tiga dimensi pertama yang menampilkan 'dermaga' insulin pada reseptor. Temuan ini diharapkan dapat diteliti lebih lanjut untuk mengembangkan pengobatan diabetes tipe 1 dan 2 terbaru dengan insulin.

Tim riset internasional itu berkolaborasi dengan La Trobe University, University of Melbourna, Case Western Reserve University, University of Chicago, University of York dan Institute of Organic Chemistry and Biochemistry di Prague.

Berbekal bantuan barisan balok mikrokristalografi di sinkrotron Australia, para peneliti dapat melihat bagaimana molekul insulin berinteraksi dengan reseptor, termasuk interaksi atomik yang muncul di antara hormon dan reseptornya.

Berbekal bantuan barisan balok mikrokristalografi di sinkrotron Australia, para peneliti dapat melihat bagaimana molekul insulin berinteraksi dengan reseptor, termasuk interaksi atomik yang muncul di antara hormon dan reseptornya. "Kami telah menemukan bagaimana hormon insulin yang mengikatkan diri dengan reseptornya dengan cara yang tidak biasa," kata Associate Professor Mike Lawrence dari WEHI.

"Baik insulin maupun reseptornya mengalami proses pengaturan ulang sewaktu mereka berinteraksi. Sepotong insulin ke luar dan ada bagian-bagian di dalam reseptop yang berusaha ke luar untuk mengikat hormon insulin. Anda bisa menyebutnya molekular yang berjabat tangan," tambahnya. Para peneliti percaya teori baru itu memungkinkan mereka menghasilkan insulin jenis baru yang prosesnya dihambat oleh ketidakmampuan melihat 'dermaga' insulin di reseptor.

"Insulin merupakan kunci pengobatan diabetes. Namun, ada banyak cara yang potensial untuk dikembangkan," ujar Associate Professor Lawrence.

sumber: metrotvnews.com

Related Posts: