- Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
- Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
- Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
- Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
- Menetapkan peraturan yang flexibel.
- Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
- Mengadakan kontrak dini bayi dan orang tua.
- Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).
- Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.
- Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.
- Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.
Tradisional Care:
- Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
- Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.
- Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan.
- Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.
- Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.
- Kontak orang tua & anak kurang.
- Pemberian susu bayi dibatasi.
- Waktu berkunjung dibatasi.
- Rooming-in dibatasi.
- Tidak ada Follow-up ke rumah.
- Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.
Model Konsep “Self Care Orem” :
- Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai kesejahteraan ibu & bayi.
- Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.
- Melihat dari kemampuan.
- Berdasarkan kondisi.
Model Konsep “Adaptasi” :
- Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai kebutuhan.
- Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu berubah).
- Maternal sepanjang proses konsepsi sampai postpartum terjadi perubahan fisik, psikologis, dan social.
Model Konsep “I King” :
- Personal.
- Interpersonal.
- Social (Dinamik, interaksi mudah diberikan informasi & memberikan informasi).
0 Response to " Model Konseptual dalam Keperawatan Maternitas "
Post a Comment