Hyperhidrosis atau biasa disebut dengan keringat yang diproduksi secara berlebih, terjadi karena rangsangan panas atau suhu di sekitar tubuh. Hal ini dilakukan tubuh sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk mempertahankan kelembaban kulit. Selain itu, keringat juga dapat diproduksi akibat adanya rangsangan emosi seperti rasa takut atau gugup. Dengan kata lain, faktor yang dapat mempengaruhi produksi keringat meliputi faktor lingkungan (suhu) serta faktor internal (yang ada pada individu itu sendiri).
Kelenjar keringat berada di lapisan dermis dan keringat keluar dari kulit bermuara pada epidermis. Terdiri dari segmen sekresi, segmen transisional, saluran berkelok dan saluran lurus serta bagian akhir lubang pada epidermis. Pada segmen sekresi terdapat akhiran saraf kolinergik bila terangsang oleh peningkatan suhu tubuh maupun faktor-faktor emosi, maka akan dihasilkan asetilkolin yang memacu timbulnya keringat.
Penanganan keringat berlebih pada ketiak dapat diberikan pengobatan secara konservatif baik topikal maupun sistemik dan operatif. Pengobatan secara topikal diberikan dengan mengoleskan suatu bahan obat pada daerah ketiak. Jenis pengobatan ini banyak digunakan tanpa melalui resep dokter seperti pemakaian deodoran yang mengandung aluminium klorida.
Tetapi diperkirakan memiliki efek oklusi pada saluran kelenjar keringat dan mempengaruhi segmen sekresi. Meski dapat mengurangi keringat tetapi bersifat sementara, pemakaian deodoran berefek samping ringan seperti iritasi, dan biasanya tidak dijumpai efek samping sistemik.
Pengobatan sistemik dilakukan dengan pemberian obat-obatan per oral dan obat-obat penenang untuk menghambat efek asetilkolin pada kelenjar keringat. Tetapi sering dijumpai efek samping dengan masalah melebihi hiperhidrosisnya sendiri. Seperti mulut kering, gangguan penglihatan, glaukoma, hipertermia, hipotensi, dan kejang. Juga perlu diperhatikan efek toksik obat antikolinergik yang biasanya tercapai sebelum timbul efek anhidrosisnya. Sementara obat penenang biasanya tidak berespon meskipun hiperhidrosis dipengaruhi oleh stres emosional.
Pengobatan operatif pada keringat berlebih daerah ketiak dapat dilakukan dengan berbagai macam tindakan. Yakni dengan kuretase subkutan, eksisi parsial dan kuretase terbuka, eksisi luas, simpatektomi dan penyuntikan toksin botulinum A.
Kuretase subkutan, tindakan operasi mengambil seluruh kelenjar keringat dengan aktivitas maksimum menggunakan alat kuret. Tindakan eksisi parsial dan kuretase terbuka adalah menghilangkan sebagian kulit dengan aktivitas kelenjar keringat maksimum kemudian sisanya dilakukan kuretase. Eksisi luas adalah tindakan operasi mengambil seluruh daerah keringat dengan aktivitas maksimum kemudian dilakukan penutupan kulit.
Sedangkan simpatektomi, suatu tindakan operasi dengan mengambil ganglion simpatik, biasanya dilakukan oleh dokter bedah saraf. Penyuntikan toksin botulinum A dapat dilakukan pada daerah ketiak dengan aktivitas kelenjar keringat maksimum.
Metode-metode operatif ini lebih menguntungkan karena dapat dicapai efek terapi yang permanen atau lebih lama. Efek samping yang timbul pada metode operatif sama seperti metode bedah pada umumnya misalnya perdarahan selama dan/atau sesudah operasi, infeksi, timbunan serum, radang getah bening, ketidaknyamanan pada lengan atas, rasa kebas dan dapat timbul keloid pada orang yang memiliki bakat keloid.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari konsumsi obat-obatan, alohol, sampai pada penyakit jantung, pernapasan, saraf, infeksi, gangguan hormonal dan keganasan. Bila salah satu keadaan tersebut ada pada anda, maka hal tersebut seharusnya diatasi dan keringat berlebih ini hanya merupakan salah satu gejala saja. Bila anda tidak mengalami gangguan kesehatan apapun selain keringat berlebih ini, kemungkinan besar anda mengalami hiperhidrosis idiopatik, yang artinya penyebab terjadinya keringat berlebih pada anda tidak diketahui.
Cara mengatasinya ada beberapa yang bisa anda lakukan yaitu dengan modifikasi gaya hidup, obat-obatan, iontoforesis atau dengan operasi. Cara lain yang bisa anda coba, tetapi tidak lazim secara medis tapi mungkin dapat membantu, yaitu melalui penguasaan emosi (kontrol emosi dan pikiran). Cara yang terakhir ini berdasarkan salah satu mekanisme timbulnya keringat yaitu melalui rangsang emosi. Bila anda bisa memberikan suatu sugesti yang cukup kuat bahwa anda dalam suasana yang tenang dan tidak perlu berkeringat, mungkin produksi keringat bisa lebih terkontrol. Sekali lagi cara ini belum lazim di bidang medis dan belum ada penelitian mengenai hal ini.
Secara medis, cara yang paling ringan dan aman untuk mengatasi masalah keringat berlebih adalah dengan melakukan modifikasi gaya hidup yang meliputi pemilihan pakaian. Tidak dianjurkan untuk mengenakan pakaian ketat, berbahan nylon, polyester atau wool (kecuali pada suhu dingin) serta topi. Selain itu, penggunaan bedak dan produk antiperspirant lainnya seperti deodoran (untuk tubuh dan lipat ketiak). Untuk bagian wajah, mungkin dapat menggunakan bedak bayi (ditaburkan merata dan tipis).
Penggunaan obat baru dianjurkan jika cara pertama tidak berhasil. Obat yang diminum merupakan obat golongan antikolinergik yang dapat mempengaruhi sistem saraf yang akan merangsang produksi keringat. Namun demikian, dosis yang dibutuhkan seringkali menimbulkan efek samping berupa mulut kering, gangguan penglihatan, sulit berkemih dan buang air besar (konstipasi).
Iontoforesis adalah pemberian rangsang listrik pada kulit sehingga mengganggu kerja kelenjar keringat. Keterbatasan metode ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk terapi serta efek samping berupa iritasi kulit, rasa kering hingga pengelupasan kulit.
Injeksi botulinum toxin A atau botox juga telah dilaporkan mampu mengatasi hiperhidrosis pada daerah ketiak, serta telapak tangan dan kaki. Efek samping yang dapat timbul berupa kelemahan otot sementara. Efektifitas botulinum toxin dapat bertahan selama beberapa bulan dan setelah itu perlu dilakukan injeksi ulangan untuk dapat mempertahankan efek terapi. Metode operatif memiliki angka keberhasilan yang tinggi namun tidak lazim dilakukan (kecuali pada keadaan yang sangat parah) karena juga memiliki angka kekambuhan yang tinggi.
Bila anda ingin terbebas dari hiperhidrosis aksilaris secara permanen atau lebih lama maka pengobatan operatif dapat dipertimbangkan untuk dilakukan. Atau anda bisa menghilangkan atau mengurangi rambut pada ketiak dengan cara eksisi parsial dan kuretase terbuka atau eksisi luas. Terapi topikal dapat dilakukan, tetapi efek terapi hanya sementara dan harus dilakukan terapi secara berulang.
Metode kuretase subkutan, eksisi parsial dan kuretase terbuka, eksisi luas dan penyuntikan toksin botulinum A merupakan tindakan operasi kecil dengan menggunakan bius lokal dan dapat dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin. Untuk konsultasi lebih lanjut dan lebih spesifik pada masalah yang ada pada anda, dapat menemui dokter kulit (dermatologis). Pertimbangkan kembali metode apa yang akan anda pilih.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 Response to " Mengatasi Masalah Keringat Berlebih "
Post a Comment