Pressure hingga saat ini masih dipercaya sebagai penyebab utama decubitus, dari sini pula kita mengenal istilah pressure ulcer yang kadang menyebabkan kita mengabaikan faktor lain. Pressure didefinisikan sebagai tekanan yang bekerja tegak lurus pada permukaan, dalam hal ini antara tubuh pasien dan permukaan tempat tidur. Biasanya tekanan yang bekerja dinyatakan dalam satuan Newton.
Besarnya tekanan eksternal yang bekerja dapat menyebabkan sumbatan pembuluh darah atau dikenal sebagai capillary closing pressure. Nilai kritis yang selama ini digunakan adalah 32 mmHg (landis, 1932). Namun Landis kemudian mengoreksi nilai ini pada angka 40 mmHg sebagai cut off point terjadinya sumbatan kapiler.
Hingga saat ini interface pressure masih menjadi alat diagnostik pilihan dalam mengidentifikasi resiko decubitus disamping penggunaan pengkajian resiko seperti Braden Scale, Norton Scale, dan SS Scale. Penggunaan interface pressure bersifat non invasif, mudah, akurat, dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Di Jepang, penggunaan interface pressure dikembangkan oleh Prof. Sugama dari Kanazawa University. Pada awalnya sensor ini hanya terdiri atas tiga sensor yang kemudian dikembangkan menjadi lima sensor.
Meskipun demikian penggunaan interface pressure masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut, hal ini mengingat bahwa interface pressure hanya mengukur tekanan eksternal sedangkan pada saat yang sama tekanan internal (di dalam jaringan) bisa jadi jauh lebih tinggi karena adanya efek pressure gradient.
0 Response to " Interface Pressure Measurement "
Post a Comment