Barry Barber, MA., PhD., Finst P., AFIMA dan David Johnson, MSc pada tahun 1973 berhasil menciptakan suatu grafik yang secara visual dapat menyajikan dengan jelas tingkat efisiensi baik dilihat dari sudut pandang medis maupun ekonomi. Sudut pandang medis dimaksudkan, terkait dengan mutu pelayanan medis dan sudut pandang ekonomi, yaitu terkait dengan pendayagunaan sarana yang ada.
Penciptaan ini merupakan suatu usaha untuk mendayagunakan statistik rumah sakit dalam rangka memenuhi kebutuhan pihak manajemen akan indikator efisiensi pengelolaan rumah sakit. Barber dan Johnson menjelaskan bagaimana pemakaian empat parameter sebagai salah satu indikator efisiensi pengelolaan rumah sakit. Dan keempat parameter tersebut dapat digambarkan dalam satu grafik secara bersamaan.
Adapun keempat parameter tersebut adalah :
- Lamanya rata-rata pasien dirawat atau length of stay atau mean duration of stay
- Lamanya rata-rata tempat tidur tidak terisi (kosong) atau turn over interval
- Persentase tempat tidur yang terisi atau percentage bed occupancy
- Pasien dirawat yang keluar dalam keadaan hidup dan yang meninggal (discharges) per tempat tidur (yang siap pakai) selama setahun atau bed turn over rate atau throughput.
- Semakin dekat titik/garis percentage bed occupancy dengan sumbu Y, maka percentage bed occupancy semakin tinggi.
- Semakin dekat garis throughput dengan perpotongan sumbu X dan Y, maka menunjukkan bahwa discharges dan deaths per available bed (throughput) semakin tinggi jumlahnya.
- Jika rata-rata turn over interval tetap, tetapi length of stay berkurang, maka percentage bed occupancy-nya akan menurun (Benjamin dan Perkins, 1961).
- Bilamana turn over interval tinggi, kemungkinan disebabkan karena organisasi yang kurang baik, kurangnya permintaan (demand) akan tempat tidur atau kebutuhan tempat tidur darurat (the level and pattern of emergency bed requirements). Turn over interval yang tinggi dapat diturunkan dengan mengadakan perbaikan organisasi, tanpa mempengaruhi length of stay.
- Bertambahnya length of stay disebabkan karena kelambanan administrasi (administrative delays) di rumah sakit, kurang baiknya perencanaan dalam memberikan pelayanan kepada pasien (patient scheduling) atau kebijaksanaan di bidang medis (medical policy).
- Daerah efisien adalah daerah yang dibatasi oleh nilai :
- Turn Over Interval antara 1 s/d 3 hari
- Percentage Bed Occupancy minimal 75%
Grafik Barber Johnson sangat bermanfaat untuk mengadakan perbandingan atau dapat digunakan sebagai alat untuk membantu menganalisis, menyajikan, dan mengambil keputusan mengenai :
- Perbandingan dalam kurun waktu Pergerakan keempat parameter secara trend dalam periode waktu tertentu.
- Memonitor kegiatan Memonitor kecenderungan perkembangan kegiatan di dalam rumah sakit. Mis, internist, bedah, dst.. bgm perkembangannya.
- Perbandingan antar rumah sakit
- Meneliti akibat perubahan kebijaksanaan Misalnya perubahan dalam bentuk relokasi tempat tidur atau memperpendek length of stay, dll.
- Mengecek kesalahan laporan Nilai-nilai dari keempat parameter saling terkait. Sehingga apabila ada nilai yang salah di antara keempatnya, maka akan berdampak pada visualisasi pada grafik Barber Johnson yangjanggal/keliru.
0 Response to " Memahami Grafik Barber Johnson "
Post a Comment