Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skripsi diartikan sebagai karangan ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis. Buat sebagian mahasiswa, Skripsi adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi buat sebagian mahasiswa yang lain, skripsi bisa jadi momok yang terus menghantui dan menjadi mimpi buruk.
Banyak juga yang berujar “lebih baik sakit gigi daripada bikin skripsi”. Maka tidak sedikit para mahasiswa yang melakukan cara pintas alias tidak mau susah dengan cara membayar orang untuk dibuatkan skripsinya atau mengcopy-paste skripsi yang telah jadi.
Banyak juga yang berujar “lebih baik sakit gigi daripada bikin skripsi”. Maka tidak sedikit para mahasiswa yang melakukan cara pintas alias tidak mau susah dengan cara membayar orang untuk dibuatkan skripsinya atau mengcopy-paste skripsi yang telah jadi.
Sedangkan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dapat dibagi menjadi dua kata yakni karya dan tulis. Kata “karya” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama karangan).
Kata “tulis”, tidak didefinisikan secara tunggal oleh KBBI. Ini mungkin karena kata “tulis” bukan merupakan kata benda. Sehingga KBBI menjelaskannya dengan menambah imbuhan untuk memperjelas.
Dan "ilmiah" menurut KBBI adalah bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi kaidah ilmu pengetahuan.
Jadi Karya Tulis Ilmiah (KTI) adalah suatu bentuk publikasi ilmiah yang berisi tentang gagasan-gagasan dalam permasalahan yang dituangkan dalam sebuah tulisan dengan sistematika tertentu dan memiliki karakteristik keilmuan dan memenuhi syarat keilmuan. Dalam tulisan ini yang dimaksudkan adalah KTI mahasiswa keperawatan.
Ada beberapa syarat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI), diantaranya adalah:
- Relevan, judul/masalah yang dipilih harus relevan/sesuai dengan bidang ilmu.
- Tata Bahasa, penggunaan tata bahasa yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
- Data Cukup, adanya data yang cukup untuk menunjang penelitian, minimal adanya fenomena masalah yang muncul.
Sedangkan Skripsi/Karya Tulis Ilmiah (KTI) juga mempunyai ciri-ciri pokok, diantaranya adalah:
- Arti Positif, bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) harus mempunyai keuntungan dan kegunaan bagi pengembangan ilmu.
- Berpikir Ilmiah, artinya bahwa skripsi/KTI merupakan data yang dianalisa lalu dibahas yang kemudian disimpulkan dan harus bisa menerima saran.
- Tata Bahasa Ilmiah, tata bahasa yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
- Rangkaian, merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dari pendahuluan sampai dengan saran.
Seperti halnya penyusunan skripsi, penyusunan KTI bagi mahasiswa Diploma III Keperawatan saat inipun dilakukan sesuai dengan metodologi penelitian yang digunakan pada penyusunan skripsi. Jadi mahasiswa diploma III keperawatan saat ini sudah dilatih untuk melakukan penelitian sederhana.
Cuma yang berbeda adalah dalam pemilihan judul penelitiannya, biasanya judul KTI hanya terdiri dari satu variabel penelitian dan hanya merupakan penelitian deskriptif. Sedangkan judul skripsi bisa lebih luas dan menggunakan uji analisis yang lebih rumit.
Cuma yang berbeda adalah dalam pemilihan judul penelitiannya, biasanya judul KTI hanya terdiri dari satu variabel penelitian dan hanya merupakan penelitian deskriptif. Sedangkan judul skripsi bisa lebih luas dan menggunakan uji analisis yang lebih rumit.
Berikut ini saya mencoba memberikan contoh skripsi dan KTI bagi mahasiswa keperawatan. Judul-judul ini sebagai gambaran bagi mahasiswa dalam memilih judul yang tepat demi menyelesaikan tugas akhir.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih judul skripsi/KTI, diantaranya adalah:
- Suatu judul yang memenuhi syarat adalah yang dapat mengungkapkan masalah dan ruang lingkup penelitian. Susunlah judul tersebut selengkap mungkin, tetapi jangan terlalu panjang. Sering disebutkan bahwa judul penelitian sebaiknya singkat (tidak lebih dari 20 kata), jelas, tepat, tidak berbau atau berkesan promosi maupun propaganda, tidak menonjolkan pribadi, dan tidak menyimpang dari masalah yang diteliti.
- Judul merupakan label, bukan kalimat lengkap yang harus mengandung subjek, predikat, objek pelaku, objek penderita, dan lain sebagainya. Namun demikian bukan bearti urutan kata dapat diabaikan, bahkan harus sangat diperhatikan, oleh karena label (kalimat tak lengkap) dengan urutan kata yang tidak dipertimbangkan dengan hati-hati dapat menimbulkan makna ganda.
- Oleh karena judul harus dapat berdiri sendiri, maka dalam judul tidak diperkenankan penggunaan singkatan, kecuali singkatan yang sudah lazim seperti satuan pengkuran (kg, cm, ml). Misalnya AIDS mungkin dapat ditulis tanpa keterangan.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi/KTI. Tiap universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri, tetapi umumnya persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama. Misalnya, mahasiswa harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif semester tersebut minimal 2.00, dan seterusnya. Anda mungkin saat ini belum “berhak” untuk menulis skripsi/KTI, akan tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan segalanya sejak awal.
Skripsi/KTI tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi/KTI nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus).
Skripsi/KTI juga berbeda dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3 memang diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis, mahasiswa bisa menemukan teori baru atau mengembangkan teori yang sudah ada dan menjelaskan dengan teori yang sudah ada.
Sementara skripsi/KTI adalah “belajar meneliti”.Jadi, skripsi/KTI memang perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga tidak perlu di sikapi sebagai mimpi buruk atau beban yang maha berat.
0 Response to " KTI Mahasiswa Keperawatan "
Post a Comment