Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)

Salah satu Model Asuhan Keperawatan Profesional ( MAKP ) adalah Model Praktek Keperawatan Professional ( MPKP ) dimana MPKP ini diartikan sebagai suatu system ( struktur, proses dan nilai-nilai professional ) yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut ( Hoffart & Wood, 1996 )

Di Indonesia MPKP mulai dikembangkan oleh Sitorus (1996) di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta dan sampai saat ini telah diimplementasikan di beberapa rumah sakit lainnya, salah satunya RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat.

RSUD Al-Ihsan telah mengembangkan MPKP sejak tahun 2007 hingga saat ini, dan semua ruang perawatan telah menggunakan MPKP dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien.

Berdasarkan evaluasi implementasi MPKP di RSUD Al-Ihsan ternyata implementasi MPKP dapat meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang dinilai berdasarkan peningkatan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan, peningkatan kepatuhan perawat terhadap standar, kualitas dokumentasi asuhan keperawatan, tugas pokok dan fungsi masing-masing perawat menjadi lebih tertata dengan baik.

Adapun dalam konsep MPKP yaitu terdiri dari pengertian, tujuan, dan pilar-pilar dalam MPKP.
Pengertian Model Praktek Keperawaan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem (Struktur,Pr os es dan nilai-nilai profesional ) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan, yang dapat menopang pemberian asuhan tersebut (Hoffart&Woods, 1996 dalam Sitorus,2005).

Model praktik keperawatan adalah deskripsi atau gambaran dari praktik keperawatan yang nyata dan akurat berdasarkan kepada filosofi, konsep dan teori keperawatan.Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Indonesia juga berupaya mengembangkan model praktik keperawatan profesional (MPKP).

Model praktek keperawatan profesianal (MPKP) diyakini dapat menjadi salah satu daya ungkit pelayanan yang berkualitas dalam rangka meningkatkan mutu asuhan keperawatan dirumah sakit. Dengan model ini, pengembangan keilmuan keperawatan ditatanan pelayanan dapat difasilitas. Karena model ini sangat menekankan pada kualitas kinerja tenaga keperawatn yang berfokus pada profesionalisme keperawatan.

MPKP dengan tenaga perawat pelaksana minimal D3 keperawatan tetapi Kepala Ruangan (Karu) dan Ketua Tim (Katim) mempunyai pendidikan minimal S1 Keperawatan.

MPKP Intermediate dengan tenaga minimal D3 Keperawatan dan mayoritas, Sarjana Ners keperawatan, sudah memiliki tenaga spesialis keperawatan jiwa.

MPKP Advance yang semua tenaga minimal Sarjana Ners keperawatan, sudah memiliki tenaga spesialis keperawatan jiwa dan doktor keperawatan yang bekerja di area keperawatan jiwa.

Related Posts:

Definisi Keperawatan Menurut Para Ahli Keperawatan

Florence Nightingale (1895)

Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik untuk beraktivitas.

Martha Roger (1970)

Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawatan dan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.

Dorothea Orem (1971)

Keperawatan adalah proses aksi dan interaksi untuk membantu individu dari berbagai kelompok umur dalam memenuhi kebutuhannya dan menangani status kesehatan mereka pada saat tertentu dalam suatu siklus kehidupan.

Callista Roy (1976)

Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada praktik keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan, yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada klien.

Virginia Henderson (1978)

Perawatan adalah upaya membantu individu baik yang sehat maupun sakit untuk menggunakan kekuatan, keinginan dan pengetahuan yang dimilikinya sehingga individu tersebut mampu melaksanakan aktivitas sehari-hari, sembuh dari penyakit atau meninggal dunia dengan tenang. Tenaga perawat berperan menolong individu agar tidak menggantungkan diri pada bantuan orang lain dalam waktu secepat mungkin.

Lokakarya Keperawatan (1983)

Perawatan adalah pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang menyeluruh ditunjukkan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Pelayanan keperawatan diberikan akibat adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan untuk melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari. Kegiatan dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (PHC) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik keperawatan.

Related Posts:

Mitos dan Fakta Kecantikan Rambut

Mitos
Rambut harus dicuci setiap hari.
FAKTA Jika dicuci setiap hari, terutama jika rambut Anda keriting, diwarnai, atau kasar; kekuatan dan kesehatan rambut akan berkurang. Rambut yang dicuci setiap hari jadi lebih rapuh dan kering. Bahkan, deterjen yang terkandung di dalam sampo akan merusak rambut. Mencuci rambut setiap hari juga akan membuat warna rambut jadi lebih mudah pudar.

Sebaiknya, cucilah rambut dua atau tiga hari sekali sesuai kondisi. Pada hari di mana Anda tidak mencuci rambut, sisirlah rambut secara teratur dengan menggunakan sisir sikat berkualitas untuk merangsang distribusi minyak pada kulit kepala secara merata. Jika Anda benar-benar tidak bisa meninggalkan kebiasaan mencuci rambut setiap hari, cukup basahi rambut dengan air dingin, kemudian ulaskan kondisioner dan bilas hingga bersih.

Mitos
Masalah rambut bercabang dapat diatasi dengan produk penataan atau perawatan rambut.
FAKTA Satu-satunya cara mengatasi rambut bercabang (split ends) adalah mengguntingnya. Karena itu, gunting ujung-ujung rambut setiap delapan minggu sekali. Gunakan juga kondisioner rambut tanpa dibilas setiap kali menata atau mengeringkan rambut dengan hair dryer. Cara ini akan melindungi rambut dengan emollients, sehingga rambut terasa lebih lembut dan mengilat alami.

Mitos
Jika Anda mencabut sehelai uban, maka akan muncul dua helai uban di tempat yang sama.
FAKTA Setelah berusia di atas 30 tahun, dalam kondisi normal rambut rontok 80-100 helai setiap hari, tapi proses pertumbuhannya lebih pelan. Jadi, jangan mencabut uban. Jika perlu, warnai rambut dengan pewarna alami untuk menyamarkan uban.


Mitos
Ganti sampo dua minggu sekali, agar rambut tidak ‘imun’ pada formula dari sampo yang lama.
FAKTA Jika kondisi rambut jadi lebih ‘jatuh’ dan tidak mengembang, itu bukan salah sampo. Bisa jadi itu karena tumpukan kotoran atau mineral dari produk perawatan kulit serta air. Untuk mengatasinya, cucilah rambut setiap satu atau dua minggu sekali dengan sampo berformula deep-cleansing, dan/atau clarifying.

Kulit wajah
Mitos
Perasan lemon dapat memudarkan noda hitam pada kulit wajah.
FAKTA Jika noda hitam timbul pada wajah Anda, ‘salahkan’ kondisi ini pada masalah genetik, hormon estrogen, atau paparan sinar matahari yang terus menerus. Lupakan lemon. Atasi masalah ini dengan menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung 2% hydroquinone –yang akan memblokir produksi melanin– setiap malam menjelang tidur. Lakukan juga perawatan pengelupasan kulit (exfoliating) secara teratur.

Mitos
Membasuh wajah dengan air dingin dapat memperkecil pori-pori kulit.
FAKTA Hingga saat ini, tak ada produk perawatan yang dapat mengecilkan
pori-pori. Sel-sel kulit mati berukuran mikroskopik ‘berkumpul’ di dekat pori-pori yang terbuka, sehingga membuat pori-pori terlihat lebih besar. Lakukan perawatan exfoliating secara rutin untuk mengangkat sel-sel tersebut, sekaligus membantu menutup pori-pori yang terbuka dan melembutkan kulit. Atau, gunakan pembersih wajah berbentuk tisu.

Mitos
Lingkaran hitam seputar mata muncul akibat kurang tidur.
FAKTA Penyebab utama terjadinya lingkaran hitam di seputar mata adalah pembuluh darah yang terdapat pada bagian bawah kulit tipis yang terdapat di area tersebut. Atau, sebagai akibat dari pembuluh darah yang letih akibat kurang tidur malam. Penyebab lainnya, faktor usia. Atasi masalah ini dengan menggunakan pelembap khusus kulit mata di daerah tersebut. Ulaskan concealer dengan kandungan dasar warna kuning, tipis dan merata; serta eye cream setiap menjelang tidur malam.

Related Posts:

Maksimalkan Tidur Bayi

Tahukah Anda, bayi yang baru lahir seharusnya tidur selama 16 hingga 20 jam per hari. Wah… lama juga ya.. Ternyata, rasa lapar lah yang mendorongnya untuk bangun, dan rasa kenyang yang membuatnya jatuh tertidur. Tidur merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan fisik dan mental bayi.

Kenapa tidur? Karena dalam tidurnya, ada banyak hal yang berkembang dalam tubuh si kecil. Di antaranya: fisik, sistem imun, daya ingat, sistem jantung dan pembuluh darah, fungsi hormon, metabolisme tubuh, dan masih banyak lagi.

Ternyata bukan orang dewasa saja yang bisa mengalami masalah saat tidur. Bayi pun juga bisa mengalaminya. Jika tidur malamnya kurang dari 9 jam; terbangun lebih dari 3 kali; lama terbangun lebih dari 1 jam; dan ketika bangun dia selalu rewel, menangis, dan susah tidur kembali; Anda harus cepat waspada. Jangan-jangan si kecil mengalami gangguan tidur.

Selain hal di atas, untuk mengetahui apakah si kecil cukup tidur atau tidak, perhatikan hal-hal berikut: bayi akan tertidur dengan mudah di malam hari dan juga terbangun dengan mudah. Lambat laun, hal ini akan menjadi masalah. Karena di satu sisi, mama lelah dan merasa tidak fit sepanjang hari. Begitu juga, banyak dampak kesehatan yang berpengaruh pada bayi.

Jadi suasana seperti apa yang bisa membuatnya tambah lelap dan tenang dalam tidurnya?
Pada sore menjelang malam, kurangilah aktivitas yang bersifat fisik dan memancing emosi. Suasana kamar yang temaram dan tenang juga dapat membuatnya lebih cepat tertidur. Nah, selain hal di atas, Anda juga dapat membuatnya tenang dengan Anda bisa mencoba melakukan hal-hal berikut ini pada si kecil.

Perduli akan hal ini, Johnson’s mengeluarkan seri Johnson’s baby bedtime. Dengan kandungan Natural Calm dari ekstrak Jasmine Blossoms, terbukti secara klinis dalam membantu bayi/ batita tidur lebih cepat dan nyenyak.

Peneliti di Johnson & Johnson yakin, dengan melakukan 3 Langkah Istimewa, kualitas tidur si kecil akan semakin sempurna. Lalu bagaimana langkah-langkahnya:
  • Memandikan bayi dengan air hangat menggunakan Johnson’s baby bedtime bath. Namun jika Anda khawatir si kecil akan kedinginan, Anda bisa menggunakan washlap.
  • Lakukan pijatan lembut menggunakan Johnson’s baby bedtime oil atau lotion.
  • Melakukan kegiatan yang dapat membuatnya tenang dan santai, seperti membacakan dongeng, mendengarkan musik, atau meninabobokan. Boleh juga menaburkan Johnson’s baby bedtime powder sebelum si kecil tidur.
Terbukti, dari hasil penelitian
  1. 37% mama merasa berkurangnya waktu yang dihabiskan untuk menidurkan balitanya
  2. 49% bayi berkurang total waktu terbangunnya di malam hari
  3. 55% mengurangi ketegangan pada mama
  4. 59% mengurangi kepenatan pada mama
Ingin memaksimalkan waktu tidur si kecil? Apa salahnya mencoba trik-trik di atas. Bukan hanya kualitas tidur si kecil yang terbantu, namun juga efektif menghilangkan sedikit kepenatan dan stress Anda saat menjadi mama baru. Selamat mencoba!

Related Posts:

Pahami Tangisan Bayi

tangisan bayi
Menangis adalah cara bayi menyampaikan maksud dan keinginannya. Tangisan yang lembut dan pelan, bisa jadi adalah cara mereka untuk bilang, “Mama, aku ingin sesuatu…” sedangkan tangisan yang lebih keras adalah cara mereka mengatakan “Aku mau itu sekarang juga!”

Harvey Karp MD, penulis buku The Happiest Baby on the Block membagi gaya berkomunikasi para bayi dalam tiga tingkatan yaitu rengekan, tangisan dan jeritan. Ketiga gaya itu berhubungan juga dengan karakter si bayi. Ada yang anteng, dan hanya sedikit merengek bila ingin sesuatu, ada juga yang langsung menjerit keras-keras.

Alifa Nikorobin Azis, tujuh bulan, putri dari Margie Listi di Cipete, Jakarta Selatan, adalah tipe happy-go-lucky baby. “Dia hanya akan merengek sedikit bila ada yang salah,” cerita Margie tentang anak perempuannya.

Menangkap keinginan bayi dengan pribadi easy going seperti Niko sesungguhnya lebih mudah. Umumnya mereka hanya merengek sedikit ketika ingin sesuatu, misalnya ketika lapar, dan baru akan menangis bila tak ada yang merespon keinginannya. Hal ini dibenarkan oleh Margi yang merasa mudah sekali mengatasi kerewelan Niko. “Bila saya tinggal terlalu lama di boksnya, Niko akan mengeluarkan suara rengekan. Untuk membujuknya, saya tinggal memutar mainan yang digantung di atas boksnya, maka Niko akan tenang kembali.”

Sebaliknya, bayi dengan pribadi yang fussy, lebih sulit ditebak apa maunya. Mereka akan langsung menjerit keras bila sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Raffa anak saya rupanya termasuk jenis seperti ini. Dia akan langsung menjerit keras bila merasakan sesuatu. Entah itu sekedar merasa lapar, bosan atau karena suatu hal yang lebih serius menimpanya.

Membujuknya pun tidak bisa dengan satu jurus. Bila suatu hari kerewelannya bisa ditaklukkan dengan diajak bertepuk tangan, lain waktu metode itu belum tentu ampuh. Saat dia berusia sembilan bulan, saya menyaingi tangisannya yang keras dengan bernyanyi atau menunjukkan kepadanya apa yang menurut saya menarik. Biasanya konsentrasinya akan terpecah dan dia pun ‘melupakan’ tangisannya. Tapi lain waktu, saya harus siap dengan gaya yang berbeda karena bisa jadi, gaya mengecoh saya tadi sudah dianggapnya ‘basi’.

Menebak dan mengamati
Memang sulit menebak dengan pasti kenapa bayi kita jadi rewel. Seringkali tangisan mereka memang bukan sekedar pemberitahuan “Aku lapar” atau “Aku ngantuk”. Bisa saja itu terjadi karena sebab lain.
Ghaza, sekarang 2,5 tahun, putra dari Esya di Pancoran Jakarta Selatan, pernah memasuki masa-masa rewel bila hendak dipakaikan popok di usia sekitar sembilan bulan. Tadinya Esya sang ibu menganggap Ghaza tidak betah pakai popok. Namun setelah diamati, akhirnya ketahuan kalau ketidaksenangan Ghaza memakai popok adalah karena kebetulan dia juga sedang ingin pup. “Setelah itu, saya tak lagi memaksa setiap kali dia berontak untuk pakai popok. Saya akan menunggu sebentar sampai dia pup,” cerita Esya.

Grace Vita di Depok, ibu dari Tobias Kusuma Wibowo, 3,8 tahun, dan Erin Nika Wibowo, empat bulan, juga mengaku mengandalkan pengamatan dalam menangani kedua buah hatinya. "Suatu kali di taman bermain, tak seperti biasa, Tobi menangis tiada henti. Saya tahu, pasti ada yang salah dengan anak ini. Ketika saya dekati dan saya tanya, ternyata penyebabnya karena dia ingin pipis tapi malu mengatakan hal itu pada guru barunya.”

Mempelajari kebiasaan anak akan membuat Anda lebih mudah menebak apa yang dia inginkan. Itu penting karena kebiasaan yang berubah seringkali juga dapat menjadi penyebab kerewelannya. Karlina Dwiyana di Pondok Labu, suatu hari harus pulang terlambat karena lembur dan mendapati Dachrie suaminya, kelabakan mengatasi putri mereka Tara Humayra, 10 bulan. Tara rewel dan menangis. Berbagai cara yang dilakukan Dachrie tidak bisa membuat Mayra menjadi tenang. “Rupanya Mayra nggak suka tidur hanya berdua ayahnya, karena biasanya kami memang tidur bertiga,” tutur Karlina. “Setelah berada di tengah-tengah kami berdua, barulah Mayra menjadi tenang.”

Kebingungan juga pernah dialami Dyan Anggraini dari Mampang ketika putranya, Raihan, kini 10 bulan, baru berusia dua bulan. Dyan melahirkan Raihan di tempat ibunya di Kuningan, Jawa Barat. Ketika masa cutinya hampir berakhir, Dyan membawa kembali bayinya ke Jakarta dan sejak itulah, setiap malam mulai pukul sepuluh Raihan selalu menangis. “Dia selalu minta digendong dan tak mau ditaruh. Tangisannya baru berhenti menjelang subuh, mungkin karena sudah lelah menangis semalaman,” kisah Dyan.

Sebagai ibu baru, tentu saja Dyan khawatir setengah mati. Apa yang salah dengan Raihan, apakah dia sakit? Karena tampaknya Raihan biasa-biasa saja di siang hari. Tapi ketika dibawa ke dokter anak dan dicek, ternyata Raihan memang tidak kenapa-kenapa. Jadi, ketika sang dokter tahu bahwa Raihan baru saja menghuni rumah baru, dia berujar,” Mungkin itu penyesuaian dia dengan lingkungan barunya.” Dan memang, setelah berlangsung selama dua minggu, Raihan berhenti menangis begitu saja. “Wah, saya lega sekali. Dia berhenti menangis tepat ketika saya harus ngantor lagi. Pengertian sekali dia ya,” kata Dian sambil tertawa.

Tantangan Baru
Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan bayi Anda dalam berkomunikasi juga akan bertambah. Begitu pula kemampuan Anda memahami apa yang diinginkannya. Tanpa disadari, bayi Anda yang tadinya hanya bisa ah-uh-ah-uh sudah akan berdiri di hadapan Anda, dan dengan wajah cemberut protes berulangkali, “Kenapa nggak boleh?” Atau, dia akan berteriak lantang, “Pokoknya aku mau itu!” saat menginginkan sesuatu.
Bila masa itu tiba, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam, dan berpikir positif. Fase yang berbeda telah siap menanti Anda. Itu berarti penanganan yang berbeda pula! Jadi, berdoalah agar kesabaran Anda kian bertambah dan bukannya makin berkurang. §Ù

Dian Bheno adalah ibu satu anak berusia empat tahun, tinggal di Condet, Jakarta Timur. Inspirasi dari artikel “What Your Baby’s Trying to Tell You” oleh Katherine Lee

Agar si kecil memahami Anda
Jangan dikira hanya Anda yang berjuang untuk mengerti apa keinginan si kecil. Mereka juga berusaha mengerti Anda lho. Agar cinta dan kenyamanan yang Anda tawarkan dapat mereka terima dengan baik, berkomunikasilah dengan cara ini:
Sentuhan. Membalut dengan bedong, memeluk, atau mengayun dia akan memberikan rasa aman.
Aroma. Bayi mengenali kita lewat aroma tubuh. Karena itu dekaplah mereka sesering mungkin. Aroma tubuh Anda akan membuat dia merasa nyaman.
Suara. Meninabobokan anak atau berbicara dengan nada tertentu dapat membuat bayi Anda tenang. Coba saja perhatikan, apakah bayi Anda tersenyum saat Anda bersenandung? Kalau ya, berarti Anda punya satu jurus ampuh yang bisa dipakai sewaktu-waktu.

Related Posts:

Perawatan Rambut Rusak

maahkotarambut
Rambut adalah mahkota yang harus dirawat secara teratur agar penampilannya kian sempurna. Ada beberapa jenis rambut, terutama rambut rusak dan rapuh biasanya memerlukan perawatan dan peralatan khusus. Pemilihan shampo dan conditioner sangat berpengaruh dalam perawatan sehari-hari.

Banyak produk perawatan yang ditawarkan untuk menguatkan serta memulihkan struktur rambut. Seperti shampo dan conditioner yang beragam jenisnya dapat anda gunakan. Leave-in treatment conditioner bisa digunakan untuk melembabkan dan menambah kilap rambut. Cocok untuk rambut halus dan susah diatur.

Ada lagi conditioner yang disebut deep-conditioning. Teksturnya lebih kental dibanding conditioner biasa tapi berfungsi melembabkan, memulihkan serta memberikan kilap intens.

Dalam pencucian rambut rusak, ada teknik tersendiri. Seperti melakukan penyikatan rambut sebelum menyamponya. Sebaiknya gunakan sikat dengan bulu alamiah untuk menyebarkan minyak alamiah dari kulit kepala sampai ke ujung rambut. Hal ini untuk mengurangi timbunan produk styling dan mencegah rambut menjadi matted sesudah di shampo.

Pilih shampo yang dirancang khusus sesuai kebutuhan rambut. Saat meratakan shampo sebaiknya jangan mengosok-gosok rambut karena dapat memecahkan lapisan luar.

Setelah shampo dibersihkan dari rambut, oleskan conditioner bagian per bagian dan ratakan dengan sisir bergigi besar. Diamkan selama 20 menit, lalu bilas bersih dengan air hangat.

Selain produk khusus, rambut rapuh dan rusak juga memerlukan peralatan dan aksesoris rambut khusus untuk mencegah agar kerusakan tidak bertambah parah. Jangan menggunakan jepitan seperti cakar karena dapat melemahkan rambut dan menyebabkan rambut patah. Jika anda ingin meluruskan rambut, sebaiknya pilih produk yang mengandung lapisan ceramic karena perusakan pada rambut akan berkurang.

Merawat rambut tidaklah susah jika ada kemauan dari anda. Mencegah kerusakan jauh lebih baik daripada memperbaiki kerusakannya sendiri

Related Posts:

Beberapa Tips Kecantikan

Perut Mulus, perut Idaman
Ada beberapa cara yang dapat anda ikuti untuk memperoleh perut kencang, mulus dan rata.Bagi kebanyakan wanita tubuh ideal adalah tubuh yang sehat dan ramping, termasuk perut yang rata, kencang, dan mulus. Maka, berbagai apaya dilakukan untuk memperoleh bentuk yang diinginkan tersebut. Banyak cara yang ditawarkan dari cara tradisional hingga modern dengan alat-alat teknologi tinggi.

Mengapa perut tak mulus?
Perut yang tak rata dan tak mulus dapat terjadi karena timbunan lemak, atau karena habis melahirkan.Lemak memang penyebab utama perut tampak tak mulus. Kelebihan lemak pada tubuh, tepatnya di bawah jaringan kulit, disebut timbunan lemak (depot fat).

Timbulnya Timbunan Lemak dipengaruhi oleh:
  • Gen (keturunan) : faktor ini berpengaruh besar pada masalah kegemukan dan timbunan lemak.
  • Hormon : hormon estrogen yang terdapat di dalam tubuh wanita.
  • Usia : bertambahnya usia membuat kulit mengendur serta menghilangnya kekencangan.
  • Makanan : makan secara berlebihan akan mempermudah timbulnya timbunan lemak di perut, pinggang, pinggul, dan paha.
Lapisan lemak biasanya lebih tebal dari lapisan lemak di bagian lain. Untuk membuat perut ramping dan mulus, bisa dilakukan perawatan tubuh secara internal dan eksternal.

Perawatan Internal
  1. Mengkonsumsi minuman berupa teh herbal atau jamu yang mengandung bahan yang dapat melancarkan perencanaan dan peredaran darah, sehingga kulit perut menjadi kencang.
  2. Hindari makanan berlemak dan berkarbohidrat tinggi.
  3. Perbanyak mengkonsumsi makanan berprotein, sperti ikan laut, daging ayam, putih telur, dan kacang-kacangan.
  4. Perbanyak makanan buah-buahan dan sayuran segar.
  5. Hindari makanan camilan dan makanan atau minuman mengandung alkool.
  6. Minum air putih sebanyak - banyaknya.
  7. Minum kapsul anti selulit.
  8. Lakukan oleh raga secara teratur.
  9. Buat keseimbangan antara bekerja, dan rekreasi, serta selalu berpikiran positif
Perawatan eksternal.
  1. · Lakukan scrubbing untuk mengangkat sel-sel mati yang menyumbat pori-pori. Cara ini membantu mengurangi garis-garis yang ada di perut.
  2.  Lakukan pemijatan di daerah perut dengan minyak zaitun untuk membantu menghancurkan lemak di perut.
  3. Oleskan krim antiselulit.
  4. Lakukan body steam atau mandi sauna.Cara lain merampingkan perut.
  5. Terapi akupuntur atau tusuk jarum. Bertujuan untuk merangsang otak menahan lapar dan seharusnya dilakukan secara berkala.
  6. Liposuction yaitu penyedotan lemak di bawah kulit. Cara ini dilakukan oleh Dokter ahli dan membutuhkan biaya yang tinggi.
Bibir Sensual
Mencari perhatian bisa menonjolkan sesuatu yang lebih bagus, baik baju, perhiasan dan lain sebagainya. Tapi dengan Bibir Sensual Anda pun bisa menarik perhatian orang lain.

Berikut tip untuk menjadikan bibir Anda menjadi Sensual
  • Saat pemakaian tatarias dasar (pelembab, alas bedak dan bedak) pada wajah usapkan juga tatarias tersebut pada bibir.
  • Oleskan lipstik warna tua dengan menggunakan kuas lipstik pada seluruh bibir.
  • Oleskan warna muda/shine hanya pada tengah bibir saja sehingga bibir terlihat sensual
Jenis Lipstik
  1. Lacquer berbahan dasar gel, biasanya dikemas dalam botol atau wadah kecil, memberi kesan halus dan lembut pada bibir dalam berbagai nuansa warna.
  2. Satin bertekstur sangat lembut, dikemas dalam bentuk stik atau cairan dan tersedia dalam warna, bisa menutupi bibir dengan sempurna serta memberi efek kilap tanpa kesan minyak.
  3. Semi-gloss tidak begitu mengilap dan berminyak seperti lip gloss, dikemas dalam bentuk stik atau krim padat.
  4. Matte tahan lama, tidak mengilap pada bibir, tapi mengandung pelembab dan memberi efek halus pada bibir, tersedia dalam bentuk stik.
  5. Treatment campuran antara pewarna bibir dan vitamin bibir yang dikemas dalam bentuk stik, bertekstur lembut, mengandung pelembab dan memberi efek berkilau, biasanya disebut lip care atau lip vitamin.
Menyiasati Salah pilih Lipstik
Anda mungkin pernah atau bahkan sering salah pilih warna lipstik. Karena memang warna sebetulnya kerap berganti setelah dioleskan. Karena seringnya salah pilih, sampai-sampai lad atau tas kosmetik Anda penuh dengan lipstik yang tidak terpakai.

Jika itu terjadi pada Anda, jangan buang atau sia-siakan lipstik yang telah Anda beli. Anda bisa menyiasati nya dengan membaurkan warna-warna lipstik tersebut sesuai dengan keinginan Anda.

Misalnya lipstik yang warnanya ketuaan, baurkan dengan lipstik warna lain. Caranya, pertama-tama, dari lipstik yang Anda miliki, pilih warna yang cocok dengan warna kulit Anda: dan warna muda, sedang sampai tua. Oleskan lipstik pencampur ke bibir Anda. Lalu oleskan di atasnya lipstik yang warnanya tidak terlalu cocok untuk Anda. Nah dengan cara tersebut maka lipstik anda dapat berguna kembali dan tidak sia-sia terbuang.

Pijat Mata
Mata yang berkantung memang mengganggu penampilan. Cara penanggulangannya adalah dengan pijatan khusus yang dapat merangsang aliran cairan getah bening.

Lakukanlah :
  • Pijat lembut bagian tengah kelopak mata atas ke arah luar dengan jari tangan.
  • Lakukan pijatan ini pada kelopak mata bagian bawah juga.
  • Lakukan pijatan pada pangkal hidung dari atas ke bawah.
Berkacamata
Tip rias wajah bagi pemakai kacamata :
  1. Bila lensa kaca anda tebal, sapukan perona mata agak tebal. (hindari warna metalik)· Gunakan concealer untuk menyamarkan kantung mata dengan warna satu tingkat lebih muda dari warna alas bedak. Setelah anda meratakan concealer, bubuhkan bedak transparan.
  2. Hindarkan penggunaan eyeliner cair untuk menghindari kesan berat pada mata, karena bingkai kaca itu membuat wajah anda penuh.
  3. Anda juga sebaiknya menghindarkan maskara, karena lensa anda akan ternoda.
  4. Pilihlah warna lipstik yang memperlembut bingkai kacamata. Misalnya bingkai hitam dengan lipstik sewarna bibir.
Cegah Jerawat
Kulit berminyak cenderung mudah terkena jerawat. Tip-tip berikut untuk menghindari hal tersebut :
  1. Bersihkan wajah yang berminyak beberapa kali sehari. Gunakan kapas saat membersihkan.
  2. Jangan menggosok wajah dengan kasar karena menimbulkan iritasi.
  3. Oleskan astrigen di daerah berminyak.
  4. Hindarkan rambut sampai ke wajah.
  5. Pilih alas bedak yang mengandung air.
  6. Gunakan bedak tabur.
  7. Jangan memencet jerawat.
  8. Hindari makanan yang berlemak dan banyaklah makan buah.
Cara Alami Hilangkan Komedo
Komedo memang sangat menyebalkan. Untuk menghilangkan nya, jangan biasakan anda memencetnya! sebab selain kulit jadi merah, dapat juga membuat pori- pori anda jadi membesar.

Berikut ini ada resep peel off mask dari gelatin yang mungkin bisa membantu Anda menyapu bersih komedo yang menyebalkan dan mengganggu anda :

Pertama sediakan satu sendok makan bubuk gelatin (bisa dibeli di pasar swalayan), dua sendok makan susu cair dingin, satu butir putih telur Setelah semua tersedia campur susu cair dingin dengan bubuk gelatin dalam panci kecil, setelah tercampur rata panaskanlah di atas api kecil. Bubuk gelatin akan meleleh dan bersatu dengan susu. Hati-hati jangan sampai menggumpal !

Setelah meleleh, diamkan sampai terasa hangat. Masukkan putih telur lalu aduk rata. Ingat, adonan harus cukup dingin supaya putih telur tidak menjadi matang tapi juga jangan terlalu dingin karena akan membeku.

Setelah semuanya selesai, segera oleskan adonan tadi ke wajah (kecuali area seputar mata dan bibir). Untuk memudahkan pemakaian, gunakanlah kuas agar lapisannya merata. Oleskan sekali lagi supaya masker merekat kuat.

Berbaringlah selama kurang lebih 30 menit atau hingga adonan terasa kering dan mengencang, lalu tariklah mulai dari dagu ke arah atas secara perlahan.

Setelah semua terkelupas, basuhlah wajah menggunakan air hangat dan bubuhkan pelembap sesudahnya.

Perhatian cara ini tidak dianjurkan bagi kulit yang berjerawat, jenis kulit kering dan sensitif karena bisa mengakibatkan kondisi kulit bertambah kering atau menimbulkan iritasi akibat tarikan masker.

Mandi untuk Kecantikan
Mandi pada prinsipnya adalah membersihkan tubuh dengan air. Mandi bisa dilakukan dengan berbagai cara, dan berendam, mandi dengan pancuran, mandi uap, dan sebagainya.

Saat mandi, sebaiknya gunakan scrub tuburi (body scrub)gel, sabun, atau permbersih lain yang berfungsi mengelupas sel-sel kulit mati. Busa di seluruh tubuh pun akan merontokkan kotoran dan sel-sel mati. Akhiri acara mandi ini dengan pembilasan, lalu oleskan pelembab atau krim khusus untuk badan (body lotion).

Saat mandi, sebaiknya tidak menggunakan air terlalu panas. Air panas selain mengeringkan kulit, bisa pula mengeluarkan kadar minyak alami di dalam tubuh, atau membuat pembuluh darah halus muncul di wajah

Mandi di bawah pancuran atau menggunakan gayung juga sangat baik untuk kesegaran tubuh. Siraman air dingin bergantian dengan air panas akan membantu lancarnya peredaran darah dan metabolisme tubuh. Mandi dengan cara ini akan membuat tubuh segar bahkan pegal-pegal atau keletihan pun hilang.

Mandi berendam bisa Anda kombinaskan dengan cara spa. Caranya, tetesi air mandi Anda dengan minyak aromaterapi (minyak esensial), gel, dan sabun yang mengandung wewangian tertentu. Mandi uap juga bagus untuk kulit, karena uap dan air panas mempercepat terbukanya pori-pori kulit, untuk mempermudah terbuangnya racun-racun dan dalam tubuh.

Kiat Rambut Tipis menjadi Bervolume
Jika anda ingin menciptakan rambut anda yang tipis dan halus menjadi tampak bervolume, caranya keramas tiap hari dengan shampo yang tepat dan aman, lalu lakuan tip berikut :

Keramas dengan menggunakan shampo yang bervorlume lembut yang mengandung nutrisi bunga chamomile.

Keringkan rambut secara alami dengan handuk kering. Jika terpaksa karena keburu waktu, keringkan dengan hair dryer yang bersuhu panas terendah dengan jarak yang agak jauh.

Setelah agak kering, berikan foam untuk menambah volume rambut, lalu gulung dengan rol besar kearah dalam.

Keringkan sebentar dengan hair dryer, lalu lepaskan rol. Tundukkan kepala kearah bawah, lalu sisir dengan sisir bergerigi agak jarang. Kemudian balikkan rambut, tata kembali dengan sisir. Maka rambaut tampak indah dan bervolume.

Sebagai catatan untuk rambut yang mudah berminya, hindari memegang-megang rambut, karena minyak dan kotoran ditelapak tangan akan berpindah kerambut. Dan juga hindari model rambut panjang. Sebaiknya pilih potongan sebahu agar tampak bervolume.

Memperlambat Penuaan Dini
Usia merupakan faktor utama yang mempengaruhi penampilan kulit. Sebab semakin bertambah usia, produksi minyak kulit pun kian menurun. Akibatnya, kulit akan mengendor, sehingga tak lagi sekenyal ketika berusia 20-an.

Tapi anda tak usah khawatir, dijaman modern ini banyak sekali cara yang dapat ditempuh untuk memperlambat proses tersebut. Berikut ini resep sederhana yang bisa anda coba sendiri.

Siapkan bahan-bahan yang diperlukan, yaitu : 10 butir kemiri, 1 cangkir santan kental atau susu jenis fullcream, dan terakhir 1 sendok makan parutan jahe.

Caranya : Haluskan kemiri dengan ½ cangkir santan (atau susu) dalam blender. Setelah halus, campurkan sisa santan (atau susu) beserta parutan jahe. Aduk hingga rata.

Setelah selesai Oleskan campuran tadi ke seluruh tubuh. Diamkan selama beberapa saat. Ketika sudah setengah kering, gosokkan secara perlahan untuk mengangkat sel kulit mati. Basuhlah tubuh dengan air hangat untuk mendapatkan tekstur kulit yang lembut dan kenyal. Perlu di ingat, hindari penggunaan sabun, karena sabun akan membuat kulit terasa kering. Sehingga hasilnya, kulit terasa lebih lembut dan cerah.

Ekstrak kemiri menjaga kelembapan kulit dan membantu menjaga kekenyalan kulit. Santan selain melembutkan juga membuat kulit tampak lebih cerah. Jahe merangsang sel kulit sehingga tampilannya menjadi lebih segar dan cerah. Merupakan sumber energi yang baik bagi kulit.

Menghapus Kerut Di Wajah
Garis-garis halus dan kerut di sekitar mata bisa saja cepat tampak apabila Anda berada lama di bawah sinar matahari tanpa mengenakan pelindung. Misalnya saat rekreasi di pantai.

Kerut di sekitar mulut juga akan terlihat kalau Anda terlalu banyak menghisap rokok. Kerut di seluruh wajah terjadi bisa saja akibat Anda tidak mengenakan tabir surya selama bertahun-tahun. Untuk mengatasi hal tersebut, simak tip berikut:

Rawatlah dan Bersihkan Wajah Setiap Hari
Bersihkan wajah Anda setiap hari yaitu pagi hari dan malam hari, bertujuan untuk mengelupaskan sel-sel kulit mati dan meminimalkan penampilan garis-garis halus.

Di pagi hari bersihkan wajah Anda dengan menggunakan pembersih yang mengandung glycolic acid atau salicylic acid untuk kulit sensitif. Di malam hari, bersihkan wajah dengan pembersih biasa yang non-medicated. Keringkan dengan ditekan-tekan dengan handuk halus.

Lembabkan Wajah Anda
Kulit kering akan tampak lebih berkerut. Jadi lembapkan 2 kali sehari. Gunakan pelembap siang atau malam setiap hari untuk menciptakan lapisan pelindung yang mencegah dehidrasi dan membantu makeup dapat dioleskan dengan lebih mudah dan halus.

Oleskan ke seluruh wajah, termasuk daerah di bawah mata. Untuk pelembap siang, sebisa mungkin gunakan yang mengandung SPF 15 atau lebih tinggi, dan perlindungan terhadap sinan UVA/UVB.

Samarkan Wajah Anda
Oleskan lotion yang memantulkan cahaya tanpa warna atau alas bedak yang memantulkan cahaya jika Anda menginginkan penutupan lebih. Untuk polesan yang paling tepat, oleskan dengan kuas tipis. Oleskan pada kerut dan baurkan dengan jari.

Tinggalkan bedak karena bedak dapat mengerak di ganis-ganis kerut dan membuat kerut tampak lebih dalam. Lebih baik rapikan makeup dengan menekan-nekankan puff bersih dan kering ke kulit wajah.

Ganti Model Rambut
Jika anda termasuk orang yang mempunyai gaya model rambut yang sama dalam waktu yang sama, segeralah mencari alternatif. Apabila anda menggunakan pengikat rambut, bando, atau bahkan wig.

Hal itu menunjukkan bahwa sebenarnya anda telah bosan dengan model rambut itu, tetapi belum berani mencoba model yang baru. Konsultasikan keinginan anda dengan penata rambut langganan anda.

Berat badan bertambah atau berkurang akan mempengaruhi raut muka kita. Model rambut yang lama sudah tak sesuai lagi dengan wajah anda.

Banyak model rambut baru muncul , salah satunya sesuai dengan wajah dan kepribadian anda.Mempunyai profesi baru atau jabatan baru, yang mengharuskan anda tampil profesional.

Perawatan Keindahan Kuku
Kebersihan kuku sangatlah penting bagi kita, selain untuk menjaga keindahan tangan juga dapat menjaga kesehatan.

Kuku lemah, bisa disebabnya oleh keturunan dan penyakit. Cara memulihkan kembali adalah dengan membungkus dengan kain kassa, kuatkan dengan penguat bening yang dikombinasikan dengan pelapis dasar dan pelapis atas. Hati-hatilah dengan bahan yang mengandung formal-dehida karena dapat berakibat infeksi, kekeringan, dan iritasi.

Bintik putih, Penyebabnya adalah luka pada masa pertumbuhan kuku dan dapat hilang dengan sendirinya. Untuk menyamarkan gunakan cat kuku.

Terkelupas, Penyebabnya adalah kuku rapuh dan lemah atau pemotongan yang salah. Lindungi kuku dari benturan dan goresan, hingga kondisi pulih seperti sedia kala.

Garis Indah, Adanya garis lengkung di di bagian atas tengah kuku. Biasanya terjadi karena demam tinggi atau sesudah pembedahan. Atau dapa juga karena sering menjentikkan kuku jari dengan kuku lainnya, untuk menghilangkannya dengan cara menghilangkan kebiasaan anda.

Kering dan mudah patah, Penyebabnya adalah biasanya karena usia, sabun atau detergent. Cara menghilangkan dengan cara merendam dengan air hangat selama 10 menit setiap malam. Olesi dengan minyak zaitun dengan rutin. Gunakan sarung tangan jika sedang mencuci.

Noda kuning, factor utama adalah kesalahan memilih cat kuku. Noda akan hilang dengan sendirinya. Sementara anda menunggu noda hilang maka gunakan kuku palsu.

Retak dan terbelah, Proses pengikiran terlalu dalam pada sisi luar kuku atau kebiasaan mencingkil benda dengan menggunakan kuku. Hindarkan untuk sementara mencungkil dengan kuku.

Kuku berwarna pucat yaitu karena kondisi kesehatan tubuh yang kurang baik Banyaklah mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.

Kuku rapuh karena dehidrasi. Cara menghindarinya adalah membiasakan minum air mineral 6 hingga 8 gelas per hari.

Agar Buah Dada Montok
Kaum ibu yang sering melahirkan, ibarat bunga tampak layu, seringkali buah dadanya kendur, tidak menarik lagi. Tapi dengan ramuan berikut, anda tak perlu resah lagi. Siapa yang tidak ingin memiliki buah dada montok, padat dan berisi?

Ramuan untuk diminum:
Susu murni segelas dicampur dengan jahe yang sudah dipanggang dalam oven dan digepengkan (dipukul dengan benda keras). Caranya, jahe dimasukkan ke dalam gelas berisi air susu selama satu jam baru kemudian diminum setiap malam.

Ramuan untuk dibalurkan:
Ambil pisang muda dua buah. Buang kulitnya, daging pisang muda itu ditumbuk halus. Campurkan daun Lenjuhang (banyak terdapat di semak belukar) dan daging pinang yang sudah ditumbuk halus, tambahkan sedikit garam dan setengah gelas air matang, setelah diaduk rata oleskan pada sekitar buah dada, ingat, jangan sampai terkena puting breast. Ramuan ini bisa diulang setiap tiga hari sekali

Related Posts:

Mengatasi Masalah Keringat Berlebih

Hyperhidrosis atau biasa disebut dengan keringat yang diproduksi secara berlebih, terjadi karena rangsangan panas atau suhu di sekitar tubuh. Hal ini dilakukan tubuh sebagai mekanisme pertahanan tubuh untuk mempertahankan kelembaban kulit. Selain itu, keringat juga dapat diproduksi akibat adanya rangsangan emosi seperti rasa takut atau gugup. Dengan kata lain, faktor yang dapat mempengaruhi produksi keringat meliputi faktor lingkungan (suhu) serta faktor internal (yang ada pada individu itu sendiri).

Kelenjar keringat berada di lapisan dermis dan keringat keluar dari kulit bermuara pada epidermis. Terdiri dari segmen sekresi, segmen transisional, saluran berkelok dan saluran lurus serta bagian akhir lubang pada epidermis. Pada segmen sekresi terdapat akhiran saraf kolinergik bila terangsang oleh peningkatan suhu tubuh maupun faktor-faktor emosi, maka akan dihasilkan asetilkolin yang memacu timbulnya keringat.

Penanganan keringat berlebih pada ketiak dapat diberikan pengobatan secara konservatif baik topikal maupun sistemik dan operatif. Pengobatan secara topikal diberikan dengan mengoleskan suatu bahan obat pada daerah ketiak. Jenis pengobatan ini banyak digunakan tanpa melalui resep dokter seperti pemakaian deodoran yang mengandung aluminium klorida.

Tetapi diperkirakan memiliki efek oklusi pada saluran kelenjar keringat dan mempengaruhi segmen sekresi. Meski dapat mengurangi keringat tetapi bersifat sementara, pemakaian deodoran berefek samping ringan seperti iritasi, dan biasanya tidak dijumpai efek samping sistemik.

Pengobatan sistemik dilakukan dengan pemberian obat-obatan per oral dan obat-obat penenang untuk menghambat efek asetilkolin pada kelenjar keringat. Tetapi sering dijumpai efek samping dengan masalah melebihi hiperhidrosisnya sendiri. Seperti mulut kering, gangguan penglihatan, glaukoma, hipertermia, hipotensi, dan kejang. Juga perlu diperhatikan efek toksik obat antikolinergik yang biasanya tercapai sebelum timbul efek anhidrosisnya. Sementara obat penenang biasanya tidak berespon meskipun hiperhidrosis dipengaruhi oleh stres emosional.

Pengobatan operatif pada keringat berlebih daerah ketiak dapat dilakukan dengan berbagai macam tindakan. Yakni dengan kuretase subkutan, eksisi parsial dan kuretase terbuka, eksisi luas, simpatektomi dan penyuntikan toksin botulinum A.

Kuretase subkutan, tindakan operasi mengambil seluruh kelenjar keringat dengan aktivitas maksimum menggunakan alat kuret. Tindakan eksisi parsial dan kuretase terbuka adalah menghilangkan sebagian kulit dengan aktivitas kelenjar keringat maksimum kemudian sisanya dilakukan kuretase. Eksisi luas adalah tindakan operasi mengambil seluruh daerah keringat dengan aktivitas maksimum kemudian dilakukan penutupan kulit.

Sedangkan simpatektomi, suatu tindakan operasi dengan mengambil ganglion simpatik, biasanya dilakukan oleh dokter bedah saraf. Penyuntikan toksin botulinum A dapat dilakukan pada daerah ketiak dengan aktivitas kelenjar keringat maksimum.

Metode-metode operatif ini lebih menguntungkan karena dapat dicapai efek terapi yang permanen atau lebih lama. Efek samping yang timbul pada metode operatif sama seperti metode bedah pada umumnya misalnya perdarahan selama dan/atau sesudah operasi, infeksi, timbunan serum, radang getah bening, ketidaknyamanan pada lengan atas, rasa kebas dan dapat timbul keloid pada orang yang memiliki bakat keloid.

Keadaan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari konsumsi obat-obatan, alohol, sampai pada penyakit jantung, pernapasan, saraf, infeksi, gangguan hormonal dan keganasan. Bila salah satu keadaan tersebut ada pada anda, maka hal tersebut seharusnya diatasi dan keringat berlebih ini hanya merupakan salah satu gejala saja. Bila anda tidak mengalami gangguan kesehatan apapun selain keringat berlebih ini, kemungkinan besar anda mengalami hiperhidrosis idiopatik, yang artinya penyebab terjadinya keringat berlebih pada anda tidak diketahui.

Cara mengatasinya ada beberapa yang bisa anda lakukan yaitu dengan modifikasi gaya hidup, obat-obatan, iontoforesis atau dengan operasi. Cara lain yang bisa anda coba, tetapi tidak lazim secara medis tapi mungkin dapat membantu, yaitu melalui penguasaan emosi (kontrol emosi dan pikiran). Cara yang terakhir ini berdasarkan salah satu mekanisme timbulnya keringat yaitu melalui rangsang emosi. Bila anda bisa memberikan suatu sugesti yang cukup kuat bahwa anda dalam suasana yang tenang dan tidak perlu berkeringat, mungkin produksi keringat bisa lebih terkontrol. Sekali lagi cara ini belum lazim di bidang medis dan belum ada penelitian mengenai hal ini.

Secara medis, cara yang paling ringan dan aman untuk mengatasi masalah keringat berlebih adalah dengan melakukan modifikasi gaya hidup yang meliputi pemilihan pakaian. Tidak dianjurkan untuk mengenakan pakaian ketat, berbahan nylon, polyester atau wool (kecuali pada suhu dingin) serta topi. Selain itu, penggunaan bedak dan produk antiperspirant lainnya seperti deodoran (untuk tubuh dan lipat ketiak). Untuk bagian wajah, mungkin dapat menggunakan bedak bayi (ditaburkan merata dan tipis).

Penggunaan obat baru dianjurkan jika cara pertama tidak berhasil. Obat yang diminum merupakan obat golongan antikolinergik yang dapat mempengaruhi sistem saraf yang akan merangsang produksi keringat. Namun demikian, dosis yang dibutuhkan seringkali menimbulkan efek samping berupa mulut kering, gangguan penglihatan, sulit berkemih dan buang air besar (konstipasi).

Iontoforesis adalah pemberian rangsang listrik pada kulit sehingga mengganggu kerja kelenjar keringat. Keterbatasan metode ini adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk terapi serta efek samping berupa iritasi kulit, rasa kering hingga pengelupasan kulit.

Injeksi botulinum toxin A atau botox juga telah dilaporkan mampu mengatasi hiperhidrosis pada daerah ketiak, serta telapak tangan dan kaki. Efek samping yang dapat timbul berupa kelemahan otot sementara. Efektifitas botulinum toxin dapat bertahan selama beberapa bulan dan setelah itu perlu dilakukan injeksi ulangan untuk dapat mempertahankan efek terapi. Metode operatif memiliki angka keberhasilan yang tinggi namun tidak lazim dilakukan (kecuali pada keadaan yang sangat parah) karena juga memiliki angka kekambuhan yang tinggi.

Bila anda ingin terbebas dari hiperhidrosis aksilaris secara permanen atau lebih lama maka pengobatan operatif dapat dipertimbangkan untuk dilakukan. Atau anda bisa menghilangkan atau mengurangi rambut pada ketiak dengan cara eksisi parsial dan kuretase terbuka atau eksisi luas. Terapi topikal dapat dilakukan, tetapi efek terapi hanya sementara dan harus dilakukan terapi secara berulang.
Metode kuretase subkutan, eksisi parsial dan kuretase terbuka, eksisi luas dan penyuntikan toksin botulinum A merupakan tindakan operasi kecil dengan menggunakan bius lokal dan dapat dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin. Untuk konsultasi lebih lanjut dan lebih spesifik pada masalah yang ada pada anda, dapat menemui dokter kulit (dermatologis). Pertimbangkan kembali metode apa yang akan anda pilih.

Related Posts:

Manfaat Air Susu Ibu ( ASI )

Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya adalah aspek imunologik, psikologik, kecerdasan, Neurologis, ekonomis dan penundaan kehamilan. Berikut ini penjabaran mengenai berbagai aspek tersebut. Pertama manfaat ASI dilihat dari aspek imunologik. Aspek imunologik memiliki lima hal penting. Pertama, ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. Kedua, Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.

Ketiga, Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi. Keempat, sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan breast ibu. Kelima, faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

Dapat juga dilihat melalui aspek Psikologik. Aspek Psikologik mengandung tiga hal penting. Pertama, rasa percaya diri ibu untuk menyusui, bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI. Dua, Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut. Tiga, pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

Manfaat ASI juga dapat dilihat dari aspek kecerdasan. Aspek kecerdasan ini memiliki dua poin penting. Pertama, Interaksi ibu, bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Kedua, penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.

Selain itu dapat dilihat dari aspek Neurologis. Dengan menghisap breast, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi yang baru lahir itu bisa lebih sempurna. Lalu bisa dilihat dari aspek ekonomis. Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya. Terakhir ada juga aspek penundaan kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi atau yang disingkat MAL

Related Posts:

Problema Rambut Rontok

Banyak faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya kerontokan rambut (bahkan sampai kebotakan), antara lain karena stres, pengobatan atau penyakit tertentu, seperti kekurangan mineral, akibat diet yang tidak seimbang, adanya infeksi jamur/ bakteri, bisa juga penggunaan produk tertentu yang tidak cocok, penggunaan alat penghias rambut, misalnya mengikat rambut terlalu kencang atau penggunaan brush rollers yang terlalu sering, bisa juga perubahan hormon, misalnya ketika hamil. Kehamilan dapat menyebabkan produksi folikel terhenti untuk sementara serta kebotakan yang dapat saja disebabkan oleh faktor genetis

Dalam kondisi normal pun kerontokan rambut bisa saja terjadi. Biasanya ketika kulit kepala mengalami masa istirahat (resting stage) untuk kemudian beregenerasi kembali. Berbeda dengan lansia, pada usia muda kerontokan serta perubahan warna rambut masih tergolong normal bila tidak melebihi 15 % (termasuk yang anda temui pada sisir, bantal dan ketika anda keramas) dari jumlah keseluruhan rambut yang menempel di kulit kepala.

Rata- rata jumlah normal rambut rontok perhari adalah 20 hingga 60 helai (dibawah 100). Semakin tua usia seseorang, semakin banyak jumlah rambut yang rontok dan tidak tumbuh kembali. Untuk menguatkan akar rambut, rawatlah menggunakan shampoo berformula khusus yang dapat membantu memberi asupan nutrisi bagi rambut, sehingga dapat mengurangi kerusakan rambut hingga 40 %. Gunakan kondisioner supaya hasilnya optimal.

Related Posts:

Askep Fraktur Humerus

Di dalam memberikan asuhan keperawatan digunakan system atau metode proses keperawatan yang dalam pelaksanaan nya dibagi menjadi 5 tahap, yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk itu diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang masalah-masalah klien sehingga dapat memberikan arah terhadap tindakan keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat bergantung pada tahap ini. Tahap ini terbagi atas:

Pengumpulan Data

Anamnesa
  1. Identitas Klien
  2. Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no. register, tanggal MRS, diagnosa medis.
  3. Keluhan Utama
  4. Pada umumnya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri. Nyeri tersebut bisa akut atau kronik tergantung dan lamanya serangan. Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang rasa nyeri klien digunakan:
    • Provoking Incident: apakah ada peristiwa yang menjadi yang menjadi faktor presipitasi nyeri.
    • Quality of Pain: seperti apa rasa nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien. Apakah seperti terbakar, berdenyut, atau menusuk.
    • Region : radiation, relief: apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar atau menyebar, dan dimana rasa sakit terjadi.
    • Severity (Scale) of Pain: seberapa jauh rasa nyeri yang dirasakan klien, bisa berdasarkan skala nyeri atau klien menerangkan seberapa jauh rasa sakit mempengaruhi kemampuan fungsinya.
    • Time: berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.
(Ignatavicius, Donna D, 1995)

Riwayat Penyakit Sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab dari fraktur, yang nantinya membantu dalam membuat rencana tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan kekuatan yang terjadi dan bagian tubuh mana yang terkena. Selain itu, dengan mengetahui mekanisme terjadinya kecelakaan bisa diketahui luka kecelakaan yang lain (Ignatavicius, Donna D, 1995).

Riwayat Penyakit Dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab fraktur dan memberi petunjuk berapa lama tulang tersebut akan menyambung. Penyakit-penyakit tertentu seperti kanker tulang dan penyakit paget’s yang menyebabkan fraktur patologis yang sering sulit untuk menyambung. Selain itu, penyakit diabetes dengan luka di kaki sanagt beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan juga diabetes menghambat proses penyembuhan tulang (Ignatavicius, Donna D, 1995).

Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya fraktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang cenderung diturunkan secara genetik (Ignatavicius, Donna D, 1995).

Riwayat Psikososial
Merupakan respons emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat serta respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari-harinya baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat (Ignatavicius, Donna D, 1995).

Pola-Pola Fungsi Kesehatan
  1. Pola Persepsi dan Tata Laksana Hidup Sehat
  2. Pada kasus fraktur akan timbul ketidakutan akan terjadinya kecacatan pada dirinya dan harus menjalani penatalaksanaan kesehatan untuk membantu penyembuhan tulangnya. Selain itu, pengkajian juga meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat steroid yang dapat mengganggu metabolisme kalsium, pengkonsumsian alohol yang bisa mengganggu keseimbangannya dan apakah klien melakukan olahraga atau tidak.(Ignatavicius, Donna D,1995).
  3. Pola Nutrisi dan Metabolisme
  4. Pada klien fraktur harus mengkonsumsi nutrisi melebihi kebutuhan sehari-harinya seperti kalsium, zat besi, protein, vit. C dan lainnya untuk membantu proses penyembuhan tulang. Evaluasi terhadap pola nutrisi klien bisa membantu menentukan penyebab masalah muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi yang tidak adekuat terutama kalsium atau protein dan terpapar sinar matahari yang kurang merupakan faktor predisposisi masalah muskuloskeletal terutama pada lansia. Selain itu juga obesitas juga menghambat degenerasi dan mobilitas klien.
  5. Pola Eliminasi
  6. Untuk kasus fraktur humerus tidak ada gangguan pada pola eliminasi, tapi walaupun begitu perlu juga dikaji frekuensi, konsistensi, warna serta bau feces pada pola eliminasi alvi. Sedangkan pada pola eliminasi uri dikaji frekuensi, kepekatannya, warna, bau, dan jumlah. Pada kedua pola ini juga dikaji ada kesulitan atau tidak. (Keliat, Budi Anna, 1991)
  7. Pola Tidur dan Istirahat
  8. Semua klien fraktur timbul rasa nyeri, keterbatasan gerak, sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien. Selain itu juga, pengkajian dilaksanakan pada lamanya tidur, suasana lingkungan, kebiasaan tidur, dan kesulitan tidur serta penggunaan obat tidur (Doengos. Marilynn E, 1999).
  9. Pola Aktivitas
  10. Karena timbulnya nyeri, keterbatasan gerak, maka semua bentuk kegiatan klien menjadi berkurang dan kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang lain. Hal lain yang perlu dikaji adalah bentuk aktivitas klien terutama pekerjaan klien. Karena ada beberapa bentuk pekerjaan beresiko untuk terjadinya fraktur dibanding pekerjaan yang lain (Ignatavicius, Donna D, 1995).
  11. Pola Hubungan dan Peran
  12. Klien akan kehilangan peran dalam keluarga dan dalam masyarakat. Karena klien harus menjalani rawat inap (Ignatavicius, Donna D, 1995).
  13. Pola Persepsi dan Konsep Diri
  14. Dampak yang timbul pada klien fraktur yaitu timbul ketidakutan akan kecacatan akibat frakturnya, rasa cemas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas secara optimal, dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan body image) (Ignatavicius, Donna D, 1995).
  15. Pola Sensori dan Kognitif
  16. Pada klien fraktur daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal fraktur, sedang pada indera yang lain tidak timbul gangguan.begitu juga pada kognitifnya tidak mengalami gangguan. Selain itu juga, timbul rasa nyeri akibat fraktur (Ignatavicius, Donna D, 1995).
  17. Pola Reproduksi Sessual
  18. Dampak pada klien fraktur yaitu, klien tidak bisa melakukan hubungan sessual karena harus menjalani rawat inap dan keterbatasan gerak serta rasa nyeri yang dialami klien. Selain itu juga, perlu dikaji status perkawinannya termasuk jumlah anak, lama perkawinannya (Ignatavicius, Donna D, 1995).
  19. Pola Penanggulangan Stress
  20. Pada klien fraktur timbul rasa cemas tentang keadaan dirinya, yaitu ketidakutan timbul kecacatan pada diri dan fungsi tubuhnya. Mekanisme koping yang ditempuh klien bisa tidak efektif (Ignatavicius, Donna D, 1995).
  21. Pola Tata Nilai dan Keyakinan
  22. Untuk klien fraktur tidak dapat melaksanakan kebutuhan beribadah dengan baik terutama frekuensi dan konsentrasi. Hal ini bisa disebabkan karena nyeri dan keterbatasan gerak klien (Ignatavicius, Donna D, 1995).
Pemeriksaan Fisik
Dibagi menjadi dua, yaitu pemeriksaan umum (status generalisata) untuk mendapatkan gambaran umum dan pemeriksaan setempat (lokalis). Hal ini perlu untuk dapat melaksanakan total care karena ada kecenderungan dimana spesialisasi hanya memperlihatkan daerah yang lebih sempit tetapi lebih mendalam.
  1. Gambaran Umum
  2. Perlu menyebutkan:
    • Keadaan umum: baik atau buruknya yang dicatat adalah tanda-tanda, seperti:
      • Kesadaran penderita: apatis, sopor, koma, gelisah, komposmentis tergantung pada keadaan klien.
      • Kesakitan, keadaan penyakit: akut, kronik, ringan, sedang, berat dan pada kasus fraktur biasanya akut.
      • Tanda-tanda vital tidak normal karena ada gangguan baik fungsi maupun bentuk.
    • Secara sistemik dari kepala sampai kelamin
      • Sistem Integumen
      • Terdapat erytema, suhu sekitar daerah trauma meningkat, bengkak, oedema, nyeri tekan.
      • Kepala
      • Tidak ada gangguan yaitu, normo cephalik, simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada nyeri kepala.
      • Leher
      • Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan ada.
      • Muka
      • Wajah terlihat menahan sakit, lain-lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk. Tak ada lesi, simetris, tak oedema.
      • Mata
      • Tidak ada gangguan seperti konjungtiva tidak anemis (karena tidak terjadi perdarahan)
      • Telinga
      • Tes bisik atau weber masih dalam keadaan normal. Tidak ada lesi atau nyeri tekan.
      • Hidung
      • Tidak ada deformitas, tak ada pernafasan cuping hidung.
      • Mulut dan Faring
      • Tak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa mulut tidak pucat.
      • Thoraks
      • Tak ada pergerakan otot intercostae, gerakan dada simetris.
      • Paru
        • Inspeksi
        • Pernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat penyakit klien yang berhubungan dengan paru.
        • Palpasi
        • Pergerakan sama atau simetris, fermitus raba sama.
        • Perkusi
        • Suara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya.
        • Auskultasi
        • Suara nafas normal, tak ada wheezing, atau suara tambahan lainnya seperti stridor dan ronchi.
      • Jantung
        • Inspeksi
        • Tidak tampak iktus jantung.
        • Palpasi
        • Nadi meningkat, iktus tidak teraba.
        • Auskultasi
        • Suara S1 dan S2 tunggal, tak ada mur-mur.
      • Abdomen
        • Inspeksi
        • Bentuk datar, simetris, tidak ada hernia.
        • Palpasi
        • Tugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.
        • Perkusi
        • Suara thympani, ada pantulan gelombang cairan.
        • Auskultasi
        • Peristaltik usus normal ± 20 kali/menit.
      • Inguinal-Genetalia-Anus
      • Tak ada hernia, tak ada pembesaran lymphe, tak ada kesulitan BAB.
Keadaan Lokal
Harus diperhitungkan keadaan proksimal serta bagian distal terutama mengenai status neurovaskuler. Pemeriksaan pada sistem muskuloskeletal adalah :

Look (inspeksi)
Perhatikan apa yang dapat dilihat antara lain:
  • Cictriks (jaringan parut baik yang alami maupun buatan seperti bekas operasi).
  • Cape au lait spot (birth mark).
  • Fistulae.
  • Warna kemerahan atau kebiruan (livide) atau hyperpigmentasi.
  • Benjolan, pembengkakan, atau cekungan dengan hal-hal yang tidak biasa (abnormal).
  • Posisi dan bentuk dari ekstrimitas (deformitas)
  • Posisi jalan (gait, waktu masuk ke kamar periksa)
Feel (palpasi)
Pada waktu akan palpasi, terlebih dahulu posisi penderita diperbaiki mulai dari posisi netral (posisi anatomi). Pada dasarnya ini merupakan pemeriksaan yang memberikan informasi dua arah, baik pemeriksa maupun klien.

Yang perlu dicatat adalah:
  1. Perubahan suhu disekitar trauma (hangat) dan kelembaban kulit.
  2. Apabila ada pembengkakan, apakah terdapat fluktuasi atau oedema terutama disekitar persendian.
  3. Nyeri tekan (tenderness), krepitasi, catat letak kelainan (1/3 proksimal,tengah, atau distal).
Otot: tonus pada waktu relaksasi atau kontraksi, benjolan yang terdapat di permukaan atau melekat pada tulang. Selain itu juga diperiksa status neurovaskuler. Apabila ada benjolan, maka sifat benjolan perlu dideskripsikan permukaannya, konsistensinya, pergerakan terhadap dasar atau permukaannya, nyeri atau tidak, dan ukurannya.

Move (pergerakan terutama lingkup gerak)
Setelah melakukan pemeriksaan feel, kemudian diteruskan dengan menggerakkan ekstrimitas dan dicatat apakah terdapat keluhan nyeri pada pergerakan. Pencatatan lingkup gerak ini perlu, agar dapat mengevaluasi keadaan sebelum dan sesudah nya. Gerakan sendi dicatat dengan ukuran derajat, dari tiap arah pergerakan mulai dari titik 0 (posisi netral) atau dalam ukuran metrik. Pemeriksaan ini menentukan apakah ada gangguan gerak (mobilitas) atau tidak. Pergerakan yang dilihat adalah gerakan aktif dan pasif.

(Reksoprodjo, Soelarto, 1995)

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Radiologi
Sebagai penunjang, pemeriksaan yang penting adalah “pencitraan” menggunakan sinar rontgen (x-ray). Untuk mendapatkan gambaran 3 dimensi keadaan dan kedudukan tulang yang sulit, maka diperlukan 2 proyeksi yaitu AP atau PA dan lateral. Dalam keadaan tertentu diperlukan proyeksi tambahan (khusus) ada indikasi untuk memperlihatkan pathologi yang dicari karena adanya superposisi. Perlu disadari bahwa permintaan x-ray harus atas dasar indikasi kegunaan pemeriksaan penunjang dan hasilnya dibaca sesuai dengan permintaan. Hal yang harus dibaca pada x-ray:
  1. Bayangan jaringan lunak.
  2. Tipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau biomekanik atau juga rotasi.
  3. Trobukulasi ada tidaknya rare fraction.
  4. Sela sendi serta bentuknya arsitektur sendi.
Selain foto polos x-ray (plane x-ray) mungkin perlu tehnik khususnya seperti:
  1. Tomografi: menggambarkan tidak satu struktur saja tapi struktur yang lain tertutup yang sulit divisualisasi. Pada kasus ini ditemukan kerusakan struktur yang kompleks dimana tidak pada satu struktur saja tapi pada struktur lain juga mengalaminya.
  2. Myelografi: menggambarkan cabang-cabang saraf spinal dan pembuluh darah di ruang tulang vertebrae yang mengalami kerusakan akibat trauma.
  3. Arthrografi: menggambarkan jaringan-jaringan ikat yang rusak karena ruda paksa.
  4. Computed Tomografi-Scanning: menggambarkan potongan secara transversal dari tulang dimana didapatkan suatu struktur tulang yang rusak.
Pemeriksaan Laboratorium
  1. Kalsium Serum dan Fosfor Serum meningkat pada tahap penyembuhan tulang.
  2. Alkalin Fosfat meningkat pada kerusakan tulang dan menunjukkan kegiatan osteoblastik dalam membentuk tulang.
  3. Enzim otot seperti Kreatinin Kinase, Laktat Dehidrogenase (LDH-5), Aspartat Amino Transferase (AST), Aldolase yang meningkat pada tahap penyembuhan tulang.
Pemeriksaan lain-lain
  1. Pemeriksaan mikroorganisme kultur dan test sensitivitas: didapatkan mikroorganisme penyebab infeksi.
  2. Biopsi tulang dan otot: pada intinya pemeriksaan ini sama dengan pemeriksaan diatas tapi lebih di indikasikan bila terjadi infeksi.
  3. Elektromyografi: terdapat kerusakan konduksi saraf yang diakibatkan fraktur.
  4. Arthroscopy: didapatkan jaringan ikat yang rusak atau sobek karena trauma yang berlebihan.
  5. Indium Imaging: pada pemeriksaan ini didapatkan adanya infeksi pada tulang.
  6. MRI: menggambarkan semua kerusakan akibat fraktur.
(Ignatavicius, Donna D, 1995)

Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan dan dianaisa untuk menemukan masalah kesehatan klien. Untuk mengelompokkannya dibagi menjadi dua data yaitu, data sujektif dan data objektif, dan kemudian ditentukan masalah keperawatan yang timbul.

Diagnosa Keperawatan
Merupakan pernyataan yang menjelaskan status kesehatan baik aktual maupun potensial. Perawat memakai proses keperawatan dalam mengidentifikasi dan mengsintesa data klinis dan menentukan intervensi keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah kesehatan klien yang menjadi tanggung jawabnya.

Related Posts:

Konsep Dasar Fraktur Humerus

Pengertian
Adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, Arif, et al, 2000). Sedangkan menurut Linda Juall C. dalam buku Nursing Care Plans and Documentation menyebutkan bahwa Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang. Pernyataan ini sama yang diterangkan dalam buku Luckman and Sorensen’s Medical Surgical Nursing.

Patah Tulang Tertutup
Didalam buku Kapita Selekta Kedokteran tahun 2000, diungkapkan bahwa patah tulang tertutup adalah patah tulang dimana tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar. Pendapat lain menyatakan bahwa patah tulang tertutup adalah suatu fraktur yang bersih (karena kulit masih utuh atau tidak robek) tanpa komplikasi (Handerson, M. A, 1992).

Patah Tulang Humerus
Adalah diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus yang terbagi atas :
  1. Fraktur Suprakondilar Humerus
  2. Fraktur Interkondiler Humerus
  3. Fraktur Batang Humerus
  4. Fraktur Kolum Humerus
Berdasarkan mekanisme terjadinya fraktur :
  1. Tipe Ekstensi
  2. Trauma terjadi ketika siku dalam posisi hiperekstensi, lengan bawah dalam posisi supinasi.
  3. Tipe Fleksi
  4. Trauma terjadi ketika siku dalam posisi fleksi, sedang lengan dalam posisi pronasi.(Mansjoer, Arif, et al, 2000)
Platting
Adalah salah satu bentuk dari fiksasi internal menggunakan plat yang terletak sepanjang tulang dan berfungsi sebagai jembatan yang difiksasi dengan sekrup.

Keuntungan :
  1. Tercapainya kestabilan dan perbaikan tulang seanatomis mungkin yang sangat penting bila ada cedera vaskuler, saraf, dan lain-lain.
  2. Aliran darah ke tulang yang patah baik sehingga mempengaruhi proses penyembuhan tulang.
  3. Klien tidak akan tirah baring lama.
  4. Kekakuan dan oedema dapat dihilangkan karena bagian fraktur bisa segera digerakkan.
Kerugian :
  1. Fiksasi interna berarti suatu anestesi, pembedahan, dan jaringan parut.
  2. Kemungkinan untuk infeksi jauh lebih besar.
  3. Osteoporosis bisa menyebabkan terjadinya fraktur sekunder atau berulang.
Anatomi Dan Fisiologi

Struktur Tulang
Tulang sangat bermacam-macam baik dalam bentuk ataupun ukuran, tapi mereka masih punya struktur yang sama. Lapisan yang paling luar disebut Periosteum dimana terdapat pembuluh darah dan saraf. Lapisan dibawah periosteum mengikat tulang dengan benang kolagen disebut benang sharpey, yang masuk ke tulang disebut korteks. Karena itu korteks sifatnya keras dan tebal sehingga disebut tulang kompak. 

Korteks tersusun solid dan sangat kuat yang disusun dalam unit struktural yang disebut Sistem Haversian. Tiap sistem terdiri atas kanal utama yang disebut Kanal Haversian. Lapisan melingkar dari matriks tulang disebut Lamellae, ruangan sempit antara lamellae disebut Lakunae (didalamnya terdapat osteosit) dan Kanalikuli. Tiap sistem kelihatan seperti lingkaran yang menyatu. Kanal Haversian terdapat sepanjang tulang panjang dan di dalamnya terdapat pembuluh darah dan saraf yang masuk ke tulang melalui Kanal Volkman.

Pembuluh darah inilah yang mengangkut nutrisi untuk tulang dan membuang sisa metabolisme keluar tulang. Lapisan tengah tulang merupakan akhir dari sistem Haversian, yang didalamnya terdapat Trabekulae (batang) dari tulang.Trabekulae ini terlihat seperti spon tapi kuat sehingga disebut Tulang Spon yang didalam nya terdapat bone marrow yang membentuk sel-sel darah merah. Bone Marrow ini terdiri atas dua macam yaitu bone marrow merah yang memproduksi sel darah merah melalui proses hematopoiesis dan bone marrow kuning yang terdiri atas sel-sel lemak dimana jika dalam proses fraktur bisa menyebabkan Fat Embolism Syndrom (FES).

Tulang terdiri dari tiga sel yaitu osteoblast, osteosit, dan osteoklast. Osteoblast merupakan sel pembentuk tulang yang berada di bawah tulang baru. Osteosit adalah osteoblast yang ada pada matriks. Sedangkan osteoklast adalah sel penghancur tulang dengan menyerap kembali sel tulang yang rusak maupun yang tua. Sel tulang ini diikat oleh elemen-elemen ekstra seluler yang disebut matriks. 

Matriks ini dibentuk oleh benang kolagen, protein, karbohidrat, mineral, dan substansi dasar (gelatin) yang berfungsi sebagai media dalam difusi nutrisi, oksigen, dan sampah metabolisme antara tulang dengan pembuluh darah. Selain itu, didalamnya terkandung garam kalsium organik (kalsium dan fosfat) yang menyebabkan tulang keras.sedangkan aliran darah dalam tulang antara 200 – 400 ml/ menit melalui proses vaskularisasi tulang (Black,J.M,et al,1993 dan Ignatavicius, Donna. D,1995).

Tulang Panjang
Adalah tulang yang panjang berbentuk silinder dimana ujungnya bundar dan sering menahan beban berat (Ignatavicius, Donna. D, 1995). Tulang panjang terdiriatas epifisis, tulang rawan, diafisis, periosteum, dan medula tulang. Epifisis (ujung tulang) merupakan tempat menempelnya tendon dan mempengaruhi kestabilan sendi. Tulang rawan menutupi seluruh sisi dari ujung tulang dan mempermudah pergerakan, karena tulang rawan sisinya halus dan licin. Diafisis adalah bagian utama dari tulang panjang yang memberikan struktural tulang. Metafisis merupakan bagian yang melebar dari tulang panjang antara epifisis dan diafisis. Metafisis ini merupakan daerah pertumbuhan tulang selama masa pertumbuhan. Periosteum merupakan penutup tulang sedang rongga medula (marrow) adalah pusat dari diafisis (Black, J.M, et al, 1993)

Tulang Humerus
Tulang humerus terbagi menjadi tiga bagian yaitu kaput (ujung atas), korpus, dan ujung bawah.
  1. Kaput
  2. Sepertiga dari ujung atas humerus terdiri atas sebuah kepala, yang membuat sendi dengan rongga glenoid dari skapla dan merupakan bagian dari banguan sendi bahu. Dibawahnya terdapat bagian yang lebih ramping disebut leher anatomik. Disebelah luar ujung atas dibawah leher anatomik terdapat sebuah benjolan, yaitu Tuberositas Mayor dan disebelah depan terdapat sebuah benjolan lebih kecil yaitu Tuberositas Minor. Diantara tuberositas terdapat celah bisipital (sulkus intertuberkularis) yang membuat tendon dari otot bisep. Dibawah tuberositas terdapat leher chirurgis yang mudah terjadi fraktur.
  3. Korpus
  4. Sebelah atas berbentuk silinder tapi semakin kebawah semakin pipih. Disebelah lateral batang, tepat diatas pertengahan disebut tuberositas deltoideus (karena menerima insersi otot deltoid). Sebuah celah benjolan oblik melintasi sebelah belakang, batang, dari sebelah medial ke sebelah lateral dan memberi jalan kepada saraf radialis atau saraf muskulo-spiralis sehingga disebut celah spiralis atau radialis.
  5. Ujung Bawah
  6. Berbentuk lebar dan agak pipih dimana permukaan bawah sendi dibentuk bersama tulang lengan bawah. Trokhlea yang terletak di sisi sebelah dalam berbentuk gelendong-benang tempat persendian dengan ulna dan disebelah luar etrdapat kapitulum yang bersendi dengan radius. Pada kedua sisi persendian ujung bawah humerus terdapat epikondil yaitu epikondil lateral dan medial. (Pearce, Evelyn C, 1997)
Fungsi Tulang
  1. Memberi kekuatan pada kerangka tubuh.
  2. Tempat melekatnya otot.
  3. Melindungi organ penting.
  4. Tempat pembuatan sel darah.
  5. Tempat penyimpanan garam mineral.
(Ignatavicius, Donna D, 1993)

Etiologi
  1. Kekerasan langsung
  2. Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya kekerasan. Fraktur demikian demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis patah melintang atau miring.
  3. Kekerasan tidak langsung
  4. Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur hantaran vektor kekerasan.
  5. Kekerasan akibat tarikan otot
  6. Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat berupa pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan penarikan.
(Oswari E, 1993)

Patofisiologi
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan (Apley, A. Graham, 1993). Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang (Carpnito, Lynda Juall, 1995). Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow, dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon inflamasi yang ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya (Black, J.M, et al, 1993)

Faktor-faktor yang mempengaruhi fraktur
  1. Faktor Ekstrinsik
  2. Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang yang tergantung terhadap besar, waktu, dan arah tekanan yang dapat menyebabkan fraktur.
  3. Faktor Intrinsik
  4. Beberapa sifat yang terpenting dari tulang yang menentukan daya tahan untuk timbulnya fraktur seperti kapasitas absorbsi dari tekanan, elastisitas, kelelahan, dan kepadatan atau kekerasan tulang.
( Ignatavicius, Donna D, 1995 )

Biologi penyembuhan tulang
Tulang bisa beregenerasi sama seperti jaringan tubuh yang lain. Fraktur merangsang tubuh untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan jalan membentuk tulang baru diantara ujung patahan tulang. Tulang baru dibentuk oleh aktivitas sel-sel tulang. Ada lima stadium penyembuhan tulang, yaitu:
  1. Stadium Satu-Pembentukan Hematoma
  2. Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar daerah fraktur. Sel-sel darah membentuk fibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler baru dan fibroblast. Stadium ini berlangsung 24 – 48 jam dan perdarahan berhenti sama sekali.
  3. Stadium Dua-Proliferasi Seluler
  4. Pada stadium initerjadi proliferasi dan differensiasi sel menjadi fibro kartilago yang berasal dari periosteum,`endosteum,dan bone marrow yang telah mengalami trauma. Sel-sel yang mengalami proliferasi ini terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah osteoblast beregenerasi dan terjadi proses osteogenesis. Dalam beberapa hari terbentuklah tulang baru yang menggabungkan kedua fragmen tulang yang patah. Fase ini berlangsung selama 8 jam setelah fraktur sampai selesai, tergantung frakturnya.
  5. Stadium Tiga-Pembentukan Kallus
  6. Sel–sel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan osteogenik, bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan mulai membentuk tulang dan juga kartilago. Populasi sel ini dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast dan osteoklast mulai berfungsi dengan mengabsorbsi sel-sel tulang yang mati. Massa sel yang tebal dengan tulang yang imatur dan kartilago, membentuk kallus atau bebat pada permukaan endosteal dan periosteal. Sementara tulang yang imatur (anyaman tulang ) menjadi lebih padat sehingga gerakan pada tempat fraktur berkurang pada 4 minggu setelah fraktur menyatu.
  7. Stadium Empat-Konsolidasi
  8. Bila aktivitas osteoclast dan osteoblast berlanjut, anyaman tulang berubah menjadi lamellar. Sistem ini sekarang cukup kaku dan memungkinkan osteoclast menerobos melalui reruntuhan pada garis fraktur, dan tepat dibelakangnya osteoclast mengisi celah-celah yang tersisa diantara fragmen dengan tulang yang baru. Ini adalah proses yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk membawa beban yang normal.
  9. Stadium Lima-Remodelling
  10. Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang yang padat. Selama beberapa bulan atau tahun, pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses resorbsi dan pembentukan tulang yang terus-menerus. Lamellae yang lebih tebal diletidakkan pada tempat yang tekanannya lebih tinggi, dinding yang tidak dikehendaki dibuang, rongga sumsum dibentuk, dan akhirnya dibentuk struktur yang mirip dengan normalnya.
(Black, J.M, et al, 1993 dan Apley, A.Graham,1993)

Komplikasi fraktur
  1. Komplikasi Awal
    • Kerusakan Arteri
    • Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, CRT menurun, cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas yang disebabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan.
    • Kompartement Syndrom
    • Kompartement Syndrom merupakan komplikasi serius yang terjadi karena terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh darah dalam jaringan parut. Ini disebabkan oleh oedema atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan pembuluh darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti gips dan embebatan yang terlalu kuat.
    • Fat Embolism Syndrom
    • Fat Embolism Syndrom (FES) adalah komplikasi serius yang sering terjadi pada kasus fraktur tulang panjang. FES terjadi karena sel-sel lemak yang dihasilkan bone marrow kuning masuk ke aliran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam darah rendah yang ditandai dengan gangguan pernafasan, tachykardi, hypertensi, tachypnea, demam.
    • Infeksi
    • System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma orthopedic infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Ini biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.
    • Avaskuler Nekrosis
    • Avaskuler Nekrosis (AVN) terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diawali dengan adanya Volkman’s Ischemia.
    • Shock
    • Shock terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. Ini biasanya terjadi pada fraktur.

  2. Komplikasi Dalam Waktu Lama
    • Delayed Union
    • Delayed Union merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. Ini disebabkan karena penurunan supai darah ke tulang.
    • Nonunion
    • Nonunion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi dan memproduksi sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9 bulan. Nonunion ditandai dengan adanya pergerakan yang berlebih pada sisi fraktur yang membentuk sendi palsu atau pseudoarthrosis. Ini juga disebabkan karena aliran darah yang kurang.
    • Malunion
    • Malunion merupakan penyembuhan tulang ditandai dengan meningkatnya tingkat kekuatan dan perubahan bentuk (deformitas). Malunion dilakukan dengan pembedahan dan reimobilisasi yang baik.
(Black, J.M, et al, 1993)

Klasifikasi Fraktur
Penampakan fraktur dapat sangat bervariasi tetapi untuk alasan yang praktis , dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

Berdasarkan sifat fraktur.
  1. Faktur Tertutup (Closed), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar, disebut juga fraktur bersih (karena kulit masih utuh) tanpa komplikasi.
  2. Fraktur Terbuka (Open/Compound), bila terdapat hubungan antara hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan kulit.
Berdasarkan komplit atau ketidakklomplitan fraktur.
  1. Fraktur Komplit, bila garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang seperti terlihat pada foto.
  2. Fraktur Inkomplit, bila garis patah tidak melalui seluruh penampang tulang seperti:
    • Hair Line Fraktur (patah retidak rambut)
    • Buckle atau Torus Fraktur, bila terjadi lipatan dari satu korteks dengan kompresi tulang spongiosa di bawahnya.
    • Green Stick Fraktur, mengenai satu korteks dengan angulasi korteks lainnya yang terjadi pada tulang panjang.
Berdasarkan bentuk garis patah dan hubungannya dengan mekanisme trauma.
  1. Fraktur Transversal: fraktur yang arahnya melintang pada tulang dan merupakan akibat trauma angulasi atau langsung.
  2. Fraktur Oblik: fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut terhadap sumbu tulang dan merupakan akibat trauma angulasi juga.
  3. Fraktur Spiral: fraktur yang arah garis patahnya berbentuk spiral yang disebabkan trauma rotasi.
  4. Fraktur Kompresi: fraktur yang terjadi karena trauma aksial fleksi yang mendorong tulang ke arah permukaan lain.
  5. Fraktur Avulsi: fraktur yang diakibatkan karena trauma tarikan atau traksi otot pada insersinya pada tulang.
Berdasarkan jumlah garis patah.
  1. Fraktur Komunitif: fraktur dimana garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.
  2. Fraktur Segmental: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.
  3. Fraktur Multiple: fraktur dimana garis patah lebih dari satu tapi tidak pada tulang yang sama.
Berdasarkan pergeseran fragmen tulang.
  1. Fraktur Undisplaced (tidak bergeser): garis patah lengkap tetapi kedua fragmen tidak bergeser dan periosteum masih utuh.
  2. Fraktur Displaced (bergeser): terjadi pergeseran fragmen tulang yang juga disebut lokasi fragmen, terbagi atas:
    • Dislokai ad longitudinam cum contractionum (pergeseran searah sumbu dan overlapping).
    • Dislokasi ad axim (pergeseran yang membentuk sudut).
    • Dislokasi ad latus (pergeseran dimana kedua fragmen saling menjauh).
    • Fraktur Kelelahan: fraktur akibat tekanan yang berulang-ulang.
    • Fraktur Patologis: fraktur yang diakibatkan karena proses patologis tulang.
Pada fraktur tertutup ada klasifikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan lunak sekitar trauma, yaitu:
  • Tingkat 0: fraktur biasa dengan sedikit atau tanpa cedera jaringan lunak sekitarnya.
  • Tingkat 1: fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan subkutan.
  • Tingkat 2: fraktur yang lebih berat dengan kontusio jaringan lunak bagian dalam dan pembengkakan.
  • Tingkat 3: cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata dan ancaman sindroma kompartement.
(Apley, A. Graham, 1993, Handerson, M.A, 1992, Black, J.M, 1995, Ignatavicius, Donna D, 1995, Oswari, E,1993, Mansjoer, Arif, et al, 2000, Price, Sylvia A, 1995, dan Reksoprodjo, Soelarto, 1995)

Dampak Masalah
Ditinjau dari anatomi dan patofisiologi diatas, masalah klien yang mungkin timbul terjadi merupakan respon terhadap klien terhadap penyakitnya. Akibat fraktur terutama pada fraktur humerus akan menimbulkan dampak baik terhadap klien sendiri maupun keada keluarganya.

Terhadap Klien
  1. Bio
  2. Pada klien fraktur ini terjadi perubahan pada bagian tubuhnya yang terkena trauma, peningkatan metabolisme karena digunakan untuk penyembuhan tulang, terjadi perubahan asupan nutrisi melebihi kebutuhan biasanya terutama kalsium dan zat besi.
  3. Psiko
  4. Klien akan merasakan cemas yang diakibatkan oleh rasa nyeri dari fraktur, perubahan gaya hidup, kehilangan peran baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat, dampak dari hospitalisasi rawat inap dan harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru serta tuakutnya terjadi kecacatan pada dirinya.
  5. Sosio
  6. Klien akan kehilangan perannya dalam keluarga dan dalam masyarakat karena harus menjalani perawatan yang waktunya tidak akan sebentar dan juga perasaan akan ketidakmampuan dalam melakukan kegiatan seperti kebutuhannya sendiri seperti biasanya.
  7. Spiritual
  8. Klien akan mengalami gangguan kebutuhan spiritual sesuai dengan keyakinan nya baik dalam jumlah ataupun dalam beribadah yang diakibatkan karena rasa nyeri dan ketidakmampuan nya.
Terhadap Keluarga
Masalah yang timbul pada keluarga dengan salah satu anggota keluarganya terkena fraktur adalah timbulnya kecemasan akan keadaan klien, apakah nanti akan timbul kecacatan atau akan sembuh total. Koping yang tidak efektif bisa ditempuh keluarga, untuk itu peran perawat disini sangat vital dalam memberikan penjelasan terhadap keluarga. Selain itu, keluarga harus bisa menanggung semua biaya perawatan dan operasi klien. Hal ini tentunya menambah beban bagi keluarga.

Masalah-masalah diatas timbul saat klien masuk rumah sakit, sedang masalah juga bisa timbul saat klien pulang dan tentunya keluarga harus bisa merawat, memenuhi kebutuhan klien. Hal ini tentunya menambah beban bagi keluarga dan bisa menimbulkan konflik dalam keluarga.

Related Posts:

Hilangkan Kerutan Dengan Senam Wajah

Kerutan di wajah memang suatu hal yang paling ditakutkan oleh kaum perempuan. Untuk menghilangkan kerutan wajah, anda tidak perlu menggunakan berbagai metode yang menggunakan bahan kimia karena terkadang memiliki efek samping. Ada beberapa langkah sederhana dan alami untuk menghilangkan atau mengurangi kerutan pada kulit wajah yaitu dengan senam wajah.

Dengan melakukan beberapa gerakan dan pijatan ringan maka anda bisa dapatkan wajah terlihat kencang. Memang khasiatnya tidak langsung anda dapatkan, semua tergantung bagaimana anda menekuninya. Karena usaha ini perlu ketekunan dan kesabaran anda agar hasilnya memuaskan. Manfaatkan waktu luang untuk melakukan ritual ini. Tertarik untuk melakukannya? Simak beberapa senam wajah yang bisa anda lakukan.

Bila anda ingin mengencangkan kulit pipi, cukup usapkan pipi dengan sedikit tekanan dari bawah ke atas, gunakan kedua tangan hingga sepuluh hitungan. Setelah itu, tepuk-tepuk bawah pipi anda sepuluh kali.

Ingin menghilangkan kerutan di bawah bibir, gerakan yang dilakukan hampir sama dengan gerakan untuk mengencangkan pipi. Hanya saja anda lakukan usapan pada bagian dagu dari bawah ke atas hingga sepuluh hitungan.

Jika anda ingin mencegah kerutan di dahi maka tariklah bagian bawah dahi ke atas dengan kedua tangan hingga hitungan ke sepuluh. Setelah itu, arahkan gerakan tangan ke samping dahi agar otot-otot dahi dapat tertarik.

Kerutan di sudut mata bisa anda cegah dengan cara mengusap sudut mata, beri sedikit tekanan kedua tangan di mata kiri dan kanan. Dari arah depan pelipis mata ke samping hingga sepuluh hitungan.

Atau anda ingin mengencangkan bibir? Cobalah usap dengan tekanan di bagian kulit di atas bibir, dari arah dalam ke luar. Lakukan hingga hitungan sepuluh. Tapi jika anda ingin otot bibir tetap kencang dan lentur maka lakukan gerakan bibir seperti mencium, gerakan menyedot sampai pipi mengerut, gerakan seperti mencium tapi pipi dikembungkan agar otot di leher tertarik dan kerutan di leher hilang.

Tariklah bibir atas ke atas atau tersenyum. Mulailah perbanyak tersenyum agar 100 otot di wajah bisa bergerak. Tentu saja hal ini akan memberi keuntungan bagi kulit dan penampilan anda juga kan? Percayakah anda? Silakan buktikan sendiri.

Related Posts:

Konsep Dasar Aritmia

Pengertian
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999).

Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996).

Etiologi
  • Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :
  • Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi)
  • Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard.
  • Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia lainnya.
  • Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia).
  • Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung.
  • Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
  • Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis).
  • Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme).
  • Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung.
  • Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung).
Manifestasi Klinis
Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat.

Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.

Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah

Nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan (krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.

demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema, edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan.

Pemeriksaan Penunjang
  • EKG : menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.
  • Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia.
  • Foto dada : Dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau katup
  • Scan pencitraan miokardia : dapat menunjukkan aea iskemik/kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.
  • Tes stres latihan : dapat dilakukan untuk mendemonstrasikan latihan yang menyebabkan disritmia.
  • Elektrolit : Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat menyebabkan disritmia.
  • Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan atau dugaan interaksi obat contoh digitalis, quinidin.
  • Pemeriksaan tiroid : peningkatan atau penurunan kadar tiroid serum dapat menyebabkan.meningkatkan disritmia.
  • Laju sedimentasi : Penignggian dapat menunukkan proses inflamasi akut contoh endokarditis sebagai faktor pencetus disritmia.
  • GDA/nadi oksimetri : Hipoksemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia.
Penatalaksanaan Medis
  1. Terapi medis
  2. Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu :
    • Anti aritmia Kelas 1 : sodium channel blocker
      • Kelas 1 A
      • Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter.
        Procainamide untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmi yang menyertai anestesi.
        Dysopiramide untuk SVT akut dan berulang.
      • Kelas 1 B
      • Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel takikardia.
        Mexiletine untuk aritmia entrikel dan VT.
      • Kelas 1 C
      • Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi
    • Anti aritmia Kelas 2 (Beta adrenergik blokade)
    • Atenolol, Metoprolol, Propanolol : indikasi aritmi jantung, angina pektoris dan hipertensi
    • Anti aritmia kelas 3 (Prolong repolarisation)
    • Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang
    • Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker)
    • Verapamil, indikasi supraventrikular aritmia
Terapi mekanis
  • Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya merupakan prosedur elektif.
  • Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan gawat darurat.
  • Defibrilator kardioverter implantabel : suatu alat untuk mendeteksi dan mengakhiri episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwa atau pada pasien yang resiko mengalami fibrilasi ventrikel.

Related Posts: